![]() |
Dr. H. Nuralam, SE, M.Si |
Jayapura, Dharapos.com
Pemerintah Kota Jayapura di tahun 2015 ini akan memberikan dana Hibah sebesar Rp 2,5 Milyar kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Jayapura, Dr. H. Nuralam, SE, M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (28/1).
“Dana tersebut diperuntukkan untuk memperbaiki infrastruktur atau operasional PDAM termasuk di dalamnya perbaikan pipa-pipa yang rusak seperti pipa transmisi dan pipa distribusi,” ungkapnya.
Pemberian dana hibah tersebut, kata Wawali, dikarenakan infrastruktur PDAM banyak yang sudah harus di ganti karena rata-rata peninggalan Belanda.
Selain Pemkot, Pemerintah Kabupaten Jayapura di tahun yang sama juga memberikan dana hibah sebesar Rp 2 Milyar karena keduanya merupakan pemilik PDAM tersebut sehingga harus menyuport dana untuk memperbaiki instalasi jaringan air yang sudah rusak.
Lebih lanjut, jelas Wawali yang juga ketua Dewan Pengawas PDAM, terkait program kerja PDAM hingga 2019 mendatang disebutkan bahwa kebutuhan dana sebesar Rp 40 Milyar adalah dalam rangka perbaikan infrastruktur di dua wilayah tersebut.
“Dan selain dana dari Pemkot dan Pemkab Jayapura kita harapan juga adanya bantuan dana dari Pemerintah Provinsi. Hal ini sangat penting karena saat kota Jayapura sebagai tuan rumah PON 2020 maka salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah ketersediaan air bersih pada PON nanti kafrena diperkirakan begitu banyak tamu yang datang sehingga kebutuhan air harus menunjang,” jelasnya
Begitupula, Wawali berharap agar Pemerintah pusat melalui Dirjen Sumber Daya Air juga dapat membantu dana bagi PDAM.
Ditambahkan, untuk saat ini Pemkot juga belum miliki Perda yang mengatur pemberian dana hibah setiap tahunnya kepada PDAM yang diakuinya masih membutuhkan suport dana secara berkesinambungan.
“Kemungkinan ada tapi belum ditetapkan nilainya bahwa harus membantu sekian rupiah sementara untuk kabupaten Jayapura sudah ada perdanya untuk 5 tahun ke depan dan dimulai tahun ini,” tamban Wawali.
Diakuinya, PDAM juga saat ini masih sangat kewalahan karena tingkat efektifitas masyarakat kota Jayapura untuk membayar air juga masih rendah.
“Seandainya tingkat efektivitasnya bisa mencapai 70 % saja untuk setiap bulannya maka PDAM tidak akan mengalami kesulitan,” tutupnya.
(Harlet)