Kegiatan Literasi Informasi dalam Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan oleh FKPT Maluku di Biz Hotel, Kamis (8/10/2020)
Ambon, Dharapos.com – Pergerakan terorisme masih menjadi
ancaman hingga saat ini di Indonesia.
Salah satunya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
melalui media sosial. Hal ini dilakukan guna menyebarkan ideologi, propaganda
dan rekrutmen.
“Terorisme masih menjadi ancaman bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara saat ini,” demikian disampaikan Gubernur Maluku Murad
Ismail dalam sambutanya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Politik,
Hukum dan Pemerintahan Saleh Thio pada kegiatan Literasi Informasi dalam Pencegahan
Terorisme oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku di Biz Hotel,
Kamis (8/10/2020).
Dan untuk mengatasi masalah tersebut, tidak hanya dilakukan
dengan pendekatan hukum namun keterlibatan semua pihak dengan menggunakan
literasi media.
Olehnya itu, Pemerintah Provinsi Maluku sangat mengapresiasi
kegiatan yang diselenggarakan oleh FKPT ini.
“Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan kita serta
merupakan sarana diskusi bagi kita, terlebih khusus guna menyiapkan masyarakat ke depan agar mampu melakukan
perlawanan terhadap radikalisme melalui media internet,” tandasnya.
Di tempat yang sama Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat
BNPT Andi Intan Dulung menyampaikan bahwa
bahaya radikalisme sama dengan penyakit .
“Bahaya radikalisme itu sama dengan virus Corona,”
bebernya.
Untuk itu, Intan menghimbau
agar masyarakat dapat lebih meningkatkan keamanan di lingkungannya.
Sementara Sekretaris FKPT Maluku Sam Sialana dalam pernyataannya
menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mencegah
penyebaran bahaya radikalisme dalam bentuk narasi dan hoax.
FKPT Maluku menggelar kegiatan Literasi Informasi dalam Pencegahan
Terorisme dengan mengusung tema “Indonesia Adalah Kita”.
Kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta terdiri dari mahasiswa,
Babinsa TNI, Babinkamtibmas Polri, perangkat kelurahan, dan pekerja pers.
Adapun narasumber yaitu Willy Pramudito dari Dewan Etik Aliansi
Jurnalis Indonesia (AJI) dan Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi
Intan Dulung.
Kegiatan ini berlangsung dengan menggunakan protokol
kesehatan.
(dp-19)