Daerah

Posko Peduli Bencana di Bandara Langgur Terus Galang Bantuan

11
×

Posko Peduli Bencana di Bandara Langgur Terus Galang Bantuan

Sebarkan artikel ini
Posko Bencan KS2
Sejumlah bantuan yang telah siap untuk diberangkatkan ke Sulteng

Langgur, Dharapos.com
Sejak dibuka hingga saat ini, berbagai bantuan kemanusiaan terus di galang posko bantuan korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Meski posko yang didirikan untuk menampung bantuan oleh berbagai pihak ini dan kemudian disalurkan ke wilayah bencana akan berakhir pada 31 Oktober mendatang.

as

Meski demikian, upaya pengiriman bantuan ke lokasi bencana terus dilakukan oleh pihak UPBU Karel Sadsuitubun.

Terkait proses pengiriman, Kepala TU Bandara Karel Satsuitubun Langgur,  Mohammad Agus Suharsono, kepada Dhara Pos, Sabtu (27/10/2018) menjelaskan koordinasi dengan pihak TNI AU dalam hal ini Danlanud Dumatubun-Langgur terus dilakukan guna membantu proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke lokasi bencana.

“Kemarin kami telah mendapatkan informasi dari pihak TNI AU bahwa rencananya ada armada Hercules yang akan datang dari Sorong dengan tujuan ke Palu,” jelasnya.

Dikatakan Agus, sebenarnya pesawat Hercules yang rutenya langsung menuju ke Palu ini juga mengangkut bantuan yang sama dari Sorong.

“Olehnya itu, kita tetap bangun komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak TNI AU semoga saja kita masih bisa mendapatkan space-nya,” harapnya.

Agus memastikan seluruh bantuan yang telah dikumpulkan dengan total satu ton itu bisa di kirimkan ke lokasi bencana.

“Intinya, kita akan tetap membangun koordinasi dengan pihak TNI AU demi kelancaran dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palu dan Donggala,” tandasnya.

Diakui Agus, selama ini pihaknya mengalami keterbatasan sarana pengangkutan ke Palu karena pesawat besar yakni Sriwijaya Air yang biasa melayari rute penerbangan menuju ke Makasar sudah tidak ada lagi.

“Sementara ini, kami hanya menggunakan pesawat tipe ATR sehingga jika muatan penumpang Banyak maka muatan Lainnya yakni pengiriman bantuan dan kiriman lainnya harus di kurangi. Itulah kendala kita,” akuinya.


(dp-40)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *