Langgur, Dharapos.com
Habis Gelap Terbitlah Terang, begitulah judul buku karangan salah satu pahlawan wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini yang begitu tersohor hingga saat ini.
![]() |
R. Rahail |
Namun, makna judul buku tersebut jika diterjemahkan dengan kondisi di kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara maka faktanya adalah berbanding terbalik dengan judul buku dimaksud.
Dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun judulnya tetap sama, Habislah Gelap Terbitlah Gelap.
Kepada media ini, Sabtu (28/2), di aula Koramil setempat, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Kei Besar Utara Timur, R. Rahail mengaku sudah puluhan tahun masyarakat di wilayah tersebut kondisinya masih tetap seperti dulu.
“Kenapa saya katakan demikian? Karena kami masyarakat Kei Besar Utara Timur selama ini telah dibodoh-bodohi oleh PT. PLN Tual,” akuinya.
Faktanya, beber Rahail, pihak PT. PLN sebelumnya telah memasang tiang-tiang listrik dan kabel sepanjang jalan di wilayah tersebut. Namun ternyata, tiang-tiang tersebut hanya sebatas menghiasi jalan saja dan belum pernah sekalipun masyarakat menikmati manfaatnya.
Lebih parahnya lagi, bukannya mendapat pasokan listrik malah sejumlah tiang listrik telah roboh, sehingga masyarakat hanya sebatas memegang dan menikmati kabel listrik yang bergelantungan di depan rumah-rumah mereka.
Atas fakta ini, Rahail mendesak 25 anggota DPRD Kabupaten Malra untuk menyikapi kondisi yang dialami masyarakat di Kecamatan Kei Besar Utara Timur.
“Selaku wakil rakyat, saya kira mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk kepentingan masyarakat,” desaknya.
Sekaligus juga, tegas Rahail, para anggota DPRD dapat memantau berbagai proyek baik proyek provinsi, maupun proyek milik kabupaten, yang hingga saat ini terkendala atau terbengkalai.
“Cuma karena tidak ada perhatian atau pengawasan yang ketat, maka para kontraktor tersebut bekerja dengan sesuka hati,” tegasnya.
(obm)