PAPUA

Walikota Tinjau Embung Depan CV. Tomas Entrop

20
×

Walikota Tinjau Embung Depan CV. Tomas Entrop

Sebarkan artikel ini
Walkot embung gab
Walikota saat meninjau embung

Jayapura, Dharapos.com
Walikota Dr. Benhur Tomni Mano, MM, Jumat (27/2) meninjau Embung depan CV.Tomas Entrop, kota Jayapura, Provinsi Papua.

Di dampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum kota, Nofdi J. Rampi, S.Sos, MM, Walikota langsung meninjau Embung yang sering kali terjadi banjir saat turun hujan.

Pantauan Dharapos.com di lokasi tersebut, ternyata jalur air telah ditutup sehingga Dinas PU sementara melakukan pengerukan untuk membuka kembali akses jalan air.

Kepada Dharapos.com, Walikota mengatakan, peninjauan tersebut dilakukan untuk melihat penyebab meluapnya air dari embung tersebut.

“Daerah resapan air tersebut telah ditimbun dan ditutup. Tempat tersebut dijadikan Pemerintah kota untuk membuang sedimen namun masyarakat menjualnya sehingga bukan lagi menjadi tempat penampungan air. Untuk itu, Dinas PU kota telah membongkar timbunan tersebut,” terangnya.

Ditambahkan, tempat tersebut juga akan di pasang papan larangan membangun. Begitu pula penampung airnya akan diperdalam agar tidak meluap lagi ke jalan raya. Rencananya, air dari embung tersebut akan dialirkan ke PTC Entrop dan menuju ke pantai.

Walikota juga berjanji untuk melihat saluran yang berada di depan PTC karena saluran tersebut telah dipenuhi sedimen sehingga harus segera dibongkar dan dikeruk agar tidak terjadi pemadatan sedimen.

“Di sekitar SMA Negeri 4 juga ada beberapa rumah warga yang telah dibangun dan menghalangi kali akan di bongkar, dan dua alat eksavator saat ini telah diturunkan untuk mengeruk tumpukan tanah tersebut,” sambungnya.

Sementara itu, Kadis PU kota, Nofdi J. Rampi juga menambahkan dalam menghadapi kondisi alam yang sudah diciptakan, sebelumnya telah dibuat daerah resapan. Namun setelah perkembangan yang dirasakan aman, tempat tersebut justru berubah menjadi daerah yang memiliki sedimentasi yang cukup tinggi.

Padahal kata Nofdi, ada juga salah satu sudut daerah tersebut memiliki rembesan yang pembuangannya mengarah ke laut, namun setelah ditinjau ternyata ketinggian sedimen mencapai 4 meter.

“Akibatnya, saat hujan deras air meluap keluar ke jalan raya dan membuat kerusakan pada beberapa titik di jalan raya depan CV. Tomas,” bebernya.

Untuk kondisi saat ini, lanjut dia, harus dilakukan pengerukan dan memperluas daerah tersebut sebagai tempat penampungan air agar ketika turun hujan lagi tidak terjadi luapan air.

“Karena kondisi sedimen tidak dilakukan penormalan yang cukup lama, sehingga dikuatirkan jika sedimen tersebut tidak di normalkan tersebut maka akan jadi bencana besar bagi warga yang tinggal di area tersebut,” tegasnya.  

(Harlet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *