Piru, Dharapos.com
Ratusan guru di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mengancam akan melakukan demo besar-besaran di kantor Bupati SBB karena sudah empat tahun ini belum menerima gaji tahun 2010.
![]() |
Ilustrasi aksi demo |
Ratusan tenaga didik ini menuntut hak mereka yang selama ini belum diberikan oleh Pemkab SBB melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora).
“Kami sebagi guru PNS telah siap untuk melakukan demo besar-besaran agar gaji kami dari tahun 2010 yang belum dibayarkan dapat terbayarkan secepatnya, karena itu hak kami,” ungkap salah satu guru yang enggan namanya dikorankan kepada media ini di Piru.
Menurutnya, para guru se SBB yang belum terima gaji tahun 2010 akan menggelar aksi demo dalam waktu dekat ini dan menuntut Kepala Dispora SBB, B.D Puttileihalat untuk segera membayarnya. Sebab gaji tersebut bukan uang daerah tetapi dari Pemerintah Pusat.
Sumber mengancam, jika Dispora SBB belum juga membayar gaji PNS tahun 2010 tersebut, maka para guru ini tidak segan-segan melaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cabang Piru, bahkan melaporkannya ke Pemerintah pusat untuk diusut.
“Tahun 2010, gaji kami belum dibayar, dan kini sudah masuk tahun 2015 belum juga dibayarkan, padahal gaji itu hak para guru dan sangat penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para guru,” kecamnya.
Kabarnya, kata sumber, mereka telah menerima informasi bahwa gaji guru tahun 2010 yang belum dibayarkan oleh Pemda telah diberikan kepada salah satu kontraktor di SBB untuk mengejarkan salah satu proyek dengan menggunakan gaji para guru tersebut.
Lebih lanjut terang dia, selaku guru, mereka sangat kecewa dengan Dispora SBB yang belum juga merealisasikan pembayaran gaji guru tersebut, padahal guru memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten yang bergelar Saka Mese Nusa ini.
“Kami sangat kecewa atas apa yang selama ini mereka dapatkan, padahal kami telah bekerja dengan sebaik-baiknya, dan sistem pendidikan yang sehari-sehari berjalan lancar, dan prioritas demi masa depan anak-anak, sehingga upaya ini juga harus diperhatikan dengan hak-hak guru,” terangnya.
Mereka meminta, Pemkab SBB di bawah pimpinan Jacobus F Puttileihalat dapat menyikapi dan memperhatikan hal ini secepatnya, gaji para guru di SBB sangat penting karena itu hak mereka bukan uang daerah.
(udy)