Politik dan Pemerintahan

Sekda Maluku Hadiri Pelantikan Raja Negeri Laha

12
×

Sekda Maluku Hadiri Pelantikan Raja Negeri Laha

Sebarkan artikel ini

Sekda Mal Hadiri Pelantikan Raja Laha DP


Ambon, Dharapos.com
 –
Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie menghadiri pelantikan Muhammad. Yasir Mewar
sebagai Raja Negeri Laha periode 2023-2029, Kamis, (5/1/2023).

Pelantikan berlangsung di depan kantor Balai Pemerintah Negeri
Laha berdasarkan Keputusan Walikota Ambon Nomor 14 Tahun 2023, Yasir dilantik
Pj. Walikota Ambon, Boedewin Wattimena, menggantikan Kepala Desa Pemerintah
Negeri Laha sebelumnya, Pj. kepala Desa, Hasan Ulath.

Prosesi pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah jabatan
oleh Pj. Walikota, disusul penandatanganan berita acara pengambilan sumpah,
kemudian pemasangan tanda jabatan dan pangkat oleh Pj. Walikota, serah terima
jabatan dari Pj. Kepala Pemerintahan Desa Negeri Laha kepada Kepala Desa
definitif dengan penyerahan memori kerja.

Acara pelantikan dihadiri anggota DPR RI Saadiah Uluputty,
perwakilan sejumlah pimpinan Forkopimda lingkup pemerintah daerah, Sekot Ambon
Agus Ririmase, perwakilan sejumlah pimpinan Forkopimda lingkup pemerintah Kota
Ambon, beberapa tokoh agama / raja – raja dari Jazirah Leihitu dan undangan
lainnya.

Dalam pidatonya, Pj. Walikota Ambon Boedewin Wattimena mengaku
percaya, Muhammad. Yasir Mewar sebagai Kepala Desa Pemerintah Negeri Laha yang
baru akan melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab dan kewajiban yang diemban.

“Saudara Yasir Mewar, jadilah pemimpin yang adil, jujur
dalam bertindak, mengayomi masyarakat Negeri Laha. Kedepankan asas musyawarah
mufakat dalam memecahkan sebuah persoalan yang terjadi, dan peralatan
silaturahim antar hidup orang basudara,” ujarnya. 

Penjabat menyatakan, berdasarkan kajian atau telaah yang
dilakukan oleh Pemkot Ambon terhadap Negeri Laha, sebagai salah satu dari
tersisa sembilan negeri di Kota Ambon yang belum memiliki Raja atau Kepala
pemerintah Negeri definitif. Negeri Laha merupakan Negeri dengan persoalan yang
cukup rumit, akan tetapi dengan kesadaran untuk membangun negeri maka perbedaan
dapat diselesaikan.

“Terus jaga kekompakan dan keharmonisan hidup sebagai
orang bersaudara. Pelihara dan lestarikan adat istiadat dan hukum adat Negeri
Laha yang masih hidup dihormati, diakui dan berlaku di negeri laha. Saya
sampaikan pada saat Islah, salah satu atau mungkin satu-satunya Negeri adat di
Kota Ambon yang masih memiliki bahasa adat, ya Negeri Laha. Dan karena itu,
Negeri Laha ini mahal. Harus kita jaga, lindungi dan pelihara supaya seluruh
tatanan adat istiadat termasuk bahasa adatnya tidak hilang dan menjadi contoh
bagi seluruh negeri di Kota Ambon,” kata dia. 

Penjabat menghimbau kepada Saniri Negeri untuk melakukan
pengawasan sesuai ketentuan peraturan terhadap kinerja kepala pemerintah
negeri, beserta perangkat negeri. Juga wajib menjaga stabilitas keamanan dan
ketertiban masyarakat agar selalu kondusif, serta memberi dukungan terhadap
setiap penyelenggaraan kebijakan program dan kegiatan nasional yang dilakukan
opemerintah pusat / provinsi dan pemerintah Kota Ambon.

“Saya ucapkan selamat kepada pak Yasir Mewar beserta
ibu, keluarga besar dan mata rumah perintah Mewar. Jaga negeri ini, jaga
tatanan adat istiadat masyarakat Negeri Laha, lakukan tugas dan tanggung jawab
dengan baik,” himbaunya.

“Selaku anak adat Negeri Ambon, saya bangga dengan
Negeri Laha. Saya bangga dengan seluruh negeri-negeri lain yang sementara
berproses untuk menetapkan Raja definitif. Kita doakan supaya semua proses ini
bisa berlangsung dengan baik, seluruh kesatuan masyarakat adat di negeri-negeri
tersebut akan sadar dan bersama-sama menyelesaikan persoalan yang ada, supaya
pada waktunya seluruh negeri yang ada di Kota Ambon memiliki raja atau kepala
pemerintah negeri yang definitif,” tutup Pj. Walikota.

Sementara itu, Kepala Pemerintah Negeri Laha Muhammad. Yasir
Mewar menjelaskan,  langkah pertama untuk
program 100 hari kerja adalah konsoludasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat,
mengenai pembenahan masyarakat seutuhnya yang ada di Negeri Laha.

Salah satunya, hubungan persaudaraan, memperbaiki rumah adat,
beberapa pembangunan gedung sekolah dan balai pertemuan yang ada di
dusun-dusun.

Mengenai ADD dan DD, Mewar akan membuat komitmen dengan staf
dan seluruh stakeholder Negeri Laha, untuk bekerja sama menjalankan program
pemerintah sesuai aturan agar tidak ada tindak pidana korupsi.

“Kalau terkait dengan enam tahun, saya yakin dan
percaya, insyaallah dengan izin Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa, tidak ada
celah sedikit pun untuk KKN. Saya yakin itu. Yang jelas kalau sudah lewati
(Langgar aturan), otomatis hukumlah yang akan berjalan,” tutup Mewar.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *