Langgur, Dharapos.com – Sekretaris LPPM ITB Bandung Bidang
Pengabdian Masyarakat Deny Willy Junaidy selaku Ketua Tim Monitoring dan
Evaluasi (Monev) Pengabdian Masyarakat bersama lima orang dengan spesialis
keilmuan dan tupoksi berbeda telah melakukan kunjungan sejak 1 hingga 5 Oktober
2022.
Adapun kegiatannya yaitu melaksanakan Monev dengan kunjungan
ke Dinas Perikanan Kabupaten Malra serta memberitahukan kepada Dinas Kominfo
untuk pengembangan IoT di Kebun Rumput Laut
Desa Sathean dan Arso sebagai sampel.
Selain itu, mengunjungi destinasi pariwisata unggulan Pasir
Timbul Ngur Tavur dan Ngur Bload/Pasir Panjang.
Kunjungan tersebut kemudian memicu beragam komentar dari tim
LPPM ITB saat berkesempatan menikmati kekayaan alam yang luar biasa ini.
Ferdyansyah Purnama, Kasubbga Bidang Penelitian LPPM ITB
disela-sela kesibukannya di Langgur, Selasa (4/10/2022) mengaku jatuh cinta
dengan keindahan Kepulauan Kei.
“Saya jatuh cinta dengan keindahan Kepulauan Kei khususnya pantai
juga alam bawah lautnya. Dan hasil memotret saya ini memiliki nilai yang mahal.
Pokoknya jatuh cinta dengan keindahan alam ini,” ungkapnya.
Ferdyansyah kemudian menyebutkan beberapa destinasi wisata
diantaranya Tebing Batu Pulau Baer yang mirip Raja Empat, Sunset
Ngurbload/Pasir Panjang dan Pasir Timbul Ngur Tavur yang sangat unik dan
menarik.
“Terasa seperti ada setitik sorga alam jatuh di negeri
Maluku khususnya Maluku Tenggara ini,” ungkapnya penuh rasa kagum.
Ferdyansyah bahkan mengaku sudah mempromosikan daerah ini
sejak awal tiba di Malra.
“Saya akan mempromosikan melalui konten-konten menarik. Bahkan
itu sudah saya lakukan sejak 1 Oktober 2022 dan sejumlah orang ingin ke Maluku
Tenggara. Belum lagi ikan Bakar Segar yang dinikmati pada lokasi wisata,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Puspita dan Dian Sumardiana.
“Saya baru pernah temukan keindahan-keindahan alam pantai pasir
terhalus di dunia Ngur Bload dengan sunsetnya. Pasir Timbul yang menjulang ke laut
di kelilingi air laut yang jernih serta karang laut yang sangat indah. Hanya
satu kata buat Maluku Tenggara Kepulauan Kei is The Best,” ucap keduanya kagum.
Sekretaris LPPM ITB Bandung Bidang Pengabdian Masyarakat
Deny Willy Junaidy selaku Ketua Tim pun tak mau ketinggalan komentar.
“Kulit kami boleh hancur namun menikmati keindahan alam Kei ini
sesuatu yang tak terlupakan,” pujinya.
Deny pun meminta perlunya perhatian dari semua pihak baik
Pemerintah pusat dan daerah, pengelola destinasi serta unsur terkait termasuk akademisi,
agar tata kelolanya diatur lebih baik dan professional guna memberikan rasa
nyaman bagi wisatawan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat LPPM ITB Prof.
Tati Syamsudin mengatakan bahwa selain pariwisata, sektor perikanan akan
menjadi perhatian serta sektor pendukungan lainnya.
“Maka ketika kami hadir disini sejak 2019 di Maluku Tenggara
untuk membantu pengembangan sektor perikanan khususnya rumput laut baik kerjasama
alat IoT Buoy Sistem Kerjasama BAKTI-Kominfo, Pengiriman Siswa Penelitian S-3
dan S1 serta Pengabdian Peremajaan Bibit Rumput Laut dari Balai Lampung, kini
kami mulai menjejaki kerjasama paten dengan Bupati Maluku Tenggara untuk semua
potensi Kabupaten ini,” tandasnya.
(dp-52)