PAPUA

Siswa Baru SMP, SMA/SMK Di Kota Jayapura Bakal Tes Urine

16
×

Siswa Baru SMP, SMA/SMK Di Kota Jayapura Bakal Tes Urine

Sebarkan artikel ini

Jayapura, Dharapos.com
Dinas Pendidikan Kota Jayapura bakal bekerjasama dengan Badan Naroktika Nasional (BNN) Provinsi Papua untuk melakukan tes urine bagi setiap siswa baru baik di tingkat SMP, SMA dan SMK di wilayah tersebut.

Kadisdik kota JPR
I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M/Mpd

 
Guna memuluskan rencana cemerlang itu, maka Disdik akan lakukan koordinasi masalah biaya pemeriksaan.

Demikian  disampaikan Kepala Dinas Pendidikan kota, I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M.Mpd kepada wartawan Rabu (17/6) di kantor Walikota Jayapura.

“Untuk semua peserta didik di kota Jayapura khusus tingkat SMP, SMA dan SMK setelah diterima maka anak itu wajib tes urine. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana peserta didik di kota ini baik pengguna pasif maupun pengguna aktif di kalangan pelajar,” terangnya.

Yang dimaksudkan, ungkap Kadis, adalah setelah anak tersebut lulus dan pelaksanaannya tesnya apakah pada masa orientasi siswa atau setelah itu.

“Dinas Pendidikan kota Jayapura akan bekersama dengan BNN Provinsi Papua untuk melakukan tes urine bagi setiap peserta didik baru yang akan masuk ke jenjang SMP, SMA dan SMK. Apakah tes urinenya secara kolektif atau secara reguler maka pembiayaannya pasti murah,” ungkapnya.

Melalui kerjasama ini juga untuk membantu BNN dalam hal mempercepat rehabilitasi bagi anak-anak yang sudah terkena Narkoba.

Terkait masalah biaya yang akan digunakan bagi tes urine oleh BNN akan di atur di tiap sekolah dalam hal ini partisipasi orang tua siswa dan sekolah atau juga ada kebijakan lain dari BNN setelah dilakukan negosiasi.

Lebih lanjut,  jelas Mudiyasa, biaya tes urine bagi setiap siswa baru tidak sampai  Rp. 150.000,- akan tetapi jauh lebih murah dari harga tersebut.

“Rencananya hari ini (Rabu-red) kami akan bertemu langsung dengan pihak BNN untuk melakukan koordinasi terkait berapa biaya yang harus dibebankan untuk melakukan tes urine bagi siswa baru,” jelasnya.

Setelah itu baru dilakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah di kota Jayapura untuk membicarakan hal tersebut agar tidak memberatkan orang tua siswa.

(dp-25)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *