Saumlaki, Dharapos.com
– Perusahaan Migas asal Jepang, Inpex Masela,Ltd bersama SKK Migas Wilayah
Papua Maluku dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Tanimbar
(KKT) menggelar pelatihan dan bimbingan tentang Uji Kompetensi Wartawan (UKW)
kepada para wartawan se-Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang berlangsung di
Aula Balai Pembinaan Umat Saumlaki, Kamis (25/7/2019).
bimbingan sehari ini, Inpex , SKK Migas Pamalu dan Dinas Kominfo KKT
menggandeng tiga orang pemateri yakni Hendrayana (Direktur Eksekutif Lembaga
Pers Dr.Soetomo) dengan materi “Pengenalan etika jurnalisme dan hukum
perlindungan pers”.
Kemudian, Priyambodo
(Wartawan Senior LKBN ANTARA dan Mantan Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr
.Soetomo) dengan materi: “Pentingnya UKW untuk wartawan Indonesia beserta
persyaratannya”.
Serta Yosep Suprayogi
( Wartawan Senior Tempo) dengan materi: “Peliputan dan Penulisan berbasis
fakta dan data”.
Halida Hatta, Spesial
Advisor Inpex kepada wartawan menjelaskan bahwa kegitan pelatihan ini adalah
salah satu program tanggung jawab sosial yang dirancang bersama dengan bidang
kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain dan disetujui oleh SKK Migas.
“Merupakan satu
komitmen bagi Inpex Masela di bidang non technical adalah dengan datangnya kami
disini adalah tentu harus berkenalan dan bersahabat dengan penduduk yang ada di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar dimana para steak holder yakni Pemerintah dan
masyarakat yang utama bagi kami,” ungkapnya.
Sejak 2012, pihaknya telah
melihat pasion dari teman-teman wartawan yang luar biasa meski belum terarah.
pikirkan untuk terus belajar bersama-sama. Kami ingin ada proses pembelajaran
yang terus berjalan. Kami menilai wartawan punya daya investigasi dan mencari
kebenaran, serta daya kritis yang jika dibimbing terus akan sangat baik,” imbuh
Halida.
Dan oleh karena ada
tuntutan sertifikasi jurnalis maka Inpex memandang perlu membantu para wartawan
dan pimpinan perusahaan pers untuk menjelaskan betapa pentingnya UKW
sebagaimana yang ditetapkan oleh Dewan Pers.
Mengingat kegiatan ini
baru pertama kali dilakukan sehingga perlu ada pengenalan rambu-rambu UKW.
Tampak SKK Migas juga
bersemangat dengan kegiatan pelatihan dan bimbingan tersebut. Sehinga program
ini akan dikonsultasikan kepada Badan Pengawas KKKS.
Dikatakannya, SKK
Migas wilayah Pamalu juga langsung melihat manfaat dan respon positif dari para
wartawan KTT.
Semuanya sudah punya back
ground pengalaman kewartawanannya. Sehingga akan dirancang lebih lanjut.
Namun, Halida juga
mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan fokus ke feed terlebih dulu, yaitu
persiapan penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), sehingga semua
kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat atau non technical itu dengan
sendirinya akan mengikuti.
“Sebab semua
kegiatannya tidak one off, tapi continuitas,” sambungnya.
Sesuai pantauan, ada
45 wartawan dan utusan Staf Humas dari Pemerintah KKT serta Kepolisian Resort
Maluku Tenggara Barat yang ikut dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas Kominfo KKT,
Yongki Souisa berterima kasih kepada Inpex dan SKK Migas yang telah
menyelenggarakan kegiatan itu.
“Wartawan itu
pekerja profesi dan oleh karena itu wartawan dituntut harus professional,”
cetusnya.
kegiatan, Kepala Departemen Humas SKK Migas Pemalu, Galih W.Agustiawan memuji
para peserta yang setia mengikuti pemaparan materi dari pagi hingga malam.
Dia berharap semoga ilmu
yang diperoleh dari pelatihan dan bimbingan ini bermanfaat bagi para wartawan
dalam melakukan tugas-tugas jurnalis.
(dp- 47)