 |
| Prosesi adat pengukuhan Silvius Reyaan sebagai Kepala Soa Lairngangas |
Langgur, Dharapos.com – Silvius Reyaan
S.Sos, M.Si dikukuhkan sebagai Kepala Soa Lairngangas.
Setelah melewati beberapa tahapan proses,
akhirnya prosesi pengukuhan berlangsung di Woma Elvalken Namar pada Sabtu (11/9/2021).
Prosesi sumpah adat dilakukan oleh Rat
Manyeuw dan Orang Kay Namar didampingi Soa Ohoiwutun.
Diawali perarakan Kepala Soa keluar
dari mata rumah Ohoiwutun yang diantar langsung oleh marga Ohoiwutun diiringi
tipa dan tarian khas Kei menuju ke pusat Woma Ohoi Namar sebagai tempat
pengukuhan.
Setelah diterima kepala dan staf perangkat
Ohoi Namar, Silvius dipersilakan oleh Orang Kay Namar untuk memasuki pusat Woma
Ohoi Namar.
Sebelum dikukuhkan, dilakukan
penyerahan rekomendasi dari Rat Manyeuw (Raja Manyeuw, red) kepada Calon Soa
Lairngangas dilanjutkan dengan rekomendasi dari Orang Kay Namar sekaligus
penyerahan mas adat dari Soa Ohoiwutun kepada kepala Orang Kay Namar untuk
seterusnya kepada Calon Soa Lairngangas.
Selanjutnya, Rat Manyeuw didampingi oleh
tim adat Ratshap memberikan sumpah adat sekaligus acara pengukuhan yang
ditandai dengan penumpangan tangan diatas Kepala Soa Lairngangas oleh Orang Kay
Namar dan Soa Ohoiwutun.
 |
| Foto bersama |
Pengukuhan juga diiringi doa adat oleh
Mituduan (pembawa doa adat) dan doa
keagamaan dari Pastor Paroki Namar RD. Jemris Rangkoly.
Setelah pengukuhan dilanjutkan dengan
penandatanganan berita acara pengukuhan oleh rat Manyeuw, pejabat Kepala Ohoi
Lairngangas, Soa Ohoiwutun, Kepala marga Reyaan, Camat Manyeuw, dan Orang Kay Namar
(Kepala Ohoi) Namar.
Di momen yang sama juga diserahkan
berkas calon Kepala Ohoi Lairngangas kepada Ketua BSO Namar untuk diteruskan dan
diterima langsung Camat Manyeuw.
Camat nantinya akan melanjutkan berkas
calon tersebut kepada Bupati Malra M. Thaher Hanubun untuk dilantik secara
Pemerintahan.
Terpantau, turut hadir pimpinan OPD
terkait anggota DPRD Malra, Camat, para kepala Ohoi se-Kecamatan Manyeuw, Dosen
STIS Tual dan tamu undangan lainnya.
Pengukuhan tersebut berjalan dengan
damai dan sejuk dalam bingkai kekeluargaan adat Kei yang kental tanpah
perselisihan.
(dp-52)
