![]() |
Foto Ilustrasi |
Jakarta, Dharapos.com –
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) bersama Medco E&P Natuna Ltd. berhasil merealisasi tambahan
program pengeboran 2 sumur pengembangan di lapangan Kerisi pada wilayah kerja
South Natuna Sea Block B dan mendapatkan hasil yang lebih besar dari harapan
awal.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) bersama Medco E&P Natuna Ltd. berhasil merealisasi tambahan
program pengeboran 2 sumur pengembangan di lapangan Kerisi pada wilayah kerja
South Natuna Sea Block B dan mendapatkan hasil yang lebih besar dari harapan
awal.
Siaran pers yang diterima Dhara Pos dari Susana Kurniasih,
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Senin (7/9/2020)
menyatakan, keberhasilan ini merupakan hal yang membanggakan dari usaha keras
dan inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan lifting migas
nasional di tengah pandemi Covid-19 dan harga minyak rendah.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Senin (7/9/2020)
menyatakan, keberhasilan ini merupakan hal yang membanggakan dari usaha keras
dan inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan lifting migas
nasional di tengah pandemi Covid-19 dan harga minyak rendah.
“Kami gembira dan memberi apresiasi tinggi kepada Medco
E&P Natuna Ltd yang telah berhasil merealisasi tambahan kegiatan pengeboran
2 (dua) sumur pengembangan ini, dan terlebih memberikan hasil yang lebih baik
dari harapan awal. Hal ini sangat berarti dalam usaha memenuhi target lifting
migas nasional 2020,” kata Susana Kurniasih di Jakarta (4/9/2020).
E&P Natuna Ltd yang telah berhasil merealisasi tambahan kegiatan pengeboran
2 (dua) sumur pengembangan ini, dan terlebih memberikan hasil yang lebih baik
dari harapan awal. Hal ini sangat berarti dalam usaha memenuhi target lifting
migas nasional 2020,” kata Susana Kurniasih di Jakarta (4/9/2020).
Dikatakan, kegiatan pengeboran dilakukan dengan melakukan
sidetrack pada sumur yang produksinya telah menurun, yaitu KA-08 dan KA-09.
sidetrack pada sumur yang produksinya telah menurun, yaitu KA-08 dan KA-09.
Minyak dan gas dari Lapangan Kerisi tersebut kemudian
dialirkan melalui pipa ke fasilitas Belanak.
dialirkan melalui pipa ke fasilitas Belanak.
Setelah sidetrack, sumur KA-09 mulai berproduksi pada 29
Juli, dengan laju alir sebesar 20 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Juli, dengan laju alir sebesar 20 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Sementara sumur KA-08 mulai berproduksi pada 9 Agustus
dengan laju alir sebesar 5.000 barel minyak per hari (bopd).
dengan laju alir sebesar 5.000 barel minyak per hari (bopd).
“Pencapaian ini jauh melebihi target awal yaitu sebesar 8
mmscfd untuk sumur KA-09ST1 dan 560 bopd untuk sumur KA-08ST1. Hal ini kembali
menunjukkan bahwa di kawasan itu masih bagus,” tambah Susana.
mmscfd untuk sumur KA-09ST1 dan 560 bopd untuk sumur KA-08ST1. Hal ini kembali
menunjukkan bahwa di kawasan itu masih bagus,” tambah Susana.
Berkaca pada keberhasilan ini, ia meminta agar Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain juga segera melakukan aktivitas operasi produksi
sesuai dengan target yang telah disepakati bersama SKK Migas.
Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain juga segera melakukan aktivitas operasi produksi
sesuai dengan target yang telah disepakati bersama SKK Migas.
“Jika KKKS lainnya
berkomitmen dengan targetnya masing-masing, kami optimis lifting migas nasional
akan tercapai,” tegas Susana.
berkomitmen dengan targetnya masing-masing, kami optimis lifting migas nasional
akan tercapai,” tegas Susana.
Tentang Lapangan
Kerisi
Kerisi
Lapangan Kerisi merupakan salah satu lapangan migas yang
berada di Blok B Laut Natuna Selatan, terletak di Kepulauan Anambas, Provinsi
Kepulauan Riau. Lapangan tersebut pertama kali diproduksikan pada Desember
2007.
berada di Blok B Laut Natuna Selatan, terletak di Kepulauan Anambas, Provinsi
Kepulauan Riau. Lapangan tersebut pertama kali diproduksikan pada Desember
2007.
Sebelumnya, Wilayah Kerja tersebut dioperasikan oleh
ConocoPhillips Indonesia, namun kemudian diakuisisi dan dioperasikan oleh Medco
E&P Natuna Ltd. mulai 2016.
ConocoPhillips Indonesia, namun kemudian diakuisisi dan dioperasikan oleh Medco
E&P Natuna Ltd. mulai 2016.
(dp-18)