![]() |
Sejumlah angkot mogok akibat kenaikan harga BBM |
Ambon, Dharapos.com
Tarif angkutan baik darat maupun laut di Maluku dipastikan akan turun pasca dua kali turunnya harga BBM dalam rentang waktu sebulan.
“Besaran turunnya tarif transportasi laut dan darat sudah disetujui, namun masih menunggu tandatangan SK penetapannya dari Gubernur Maluku karena beliau masih di luar daerah,” terang Kepala Dinas Perhubungan Maluku Beny Gasperz kepada wartawan, Senin (20/1).
Pihaknya, sementara ini, akan lebih fokus pada sosialisasi tarif yang diakuinya bervariasi antara 4-6 persen terkait besaran tarifnya,” ucapnya.
Dijelaskan, tarif transportasi antar Kabupaten merupakan kewenangan Gubernur, namun untuk tarif kota ditentukan oleh Walikota.
“Untuk tarif kami menghitung di lintasan komersil seperi Hunimua-Waipirt, Ambon-Namlea, Ambon-Namrole. sedangkan dari Waai, Haruku, Saparua tarifnya tetap karena bersubsidi,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rentang waktu lebih kurang sebulan, Pemerintahan pimpinan Presiden Ir. Joko Widodo telah memberlakukan kebijakan penurunan harga BBM hingga dua kali baik jenis Premium maupun Solar.
Kebijakan tersebut dilakukan karena anjloknya harga minyak mentah dunia yang terus berada dalam tren menurun. Akibatnya, kondisi ini berpengaruh pada harga minyak di Indonesia.
Pada Senin (19/1) tengah malam tepat pukul 00.00 Wib, harga BBM jenis premium yang sebelumnya seharga Rp 7.600 per liter turun menjadi Rp 6.400,- per liternya.
(rr)