Papua, Dharapos.com
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Semuel Siriwa, mengatakan jika pangan-pangan lokal terus didorong dan dimanfaatkan, suatu saat Papua bisa swasembada pangan, sehingga kedepan tak perlu bergantung pada pangan dari luar.
![]() |
Semuel Siriwa |
“Kami masih terus mendorong pemanfaatan pangan lokal. Jadi kenapa kami titik beratkan kepada pemanfaatan pangan lokal berdasarkan sumber daya lokal kita, karena kami ingin suatu saat apa yang menjadi visi misi Gubernur bisa terwujud, khususnya dalam arti kemandirian,” terangnya kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Kamis (30/10).
Lebih lanjut, Siriwa menjelaskan, pihaknya terus mendorong pemanfaatan pangan lokal untuk membuat masyarakat Papua menjadi mandiri dan konsumsi ubi jalar sebagai pengganti nasi.
“Mudah-mudahan pergeseran pola konsumsi mengurangi beras dan tingkatkan pangan lokal. Itu yang kami harapkan kedepan,” harapnya.
Untuk itu, Pemerintah melalui Gubernur dan SKPD teknis terkait terus mendorong dan memfasilitasi teknologi-teknologi budi daya maupun pengolahannya, seperti memperbaharui varietas-varietas yang baik dengan bekerjasama dengan balai pengkajian teknologi, seperti ubi jalar.
“Hal ini kami harapkan para petani banyak menanam komoditi ini. Kemudian kami mendorong agar ubi jalar ini dijadikan tepung dan diolah menjadi aneka pangan. Jadi banyak teknologi yang sedang kami kembangkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Umbi-Umbian dan Sagu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Hendrikus Kawer mengatakan, ubi jalar berpotensi besar untuk menjadi salah satu makanan pengganti beras. Karena pada 2013, produksi ubi jalar di Papua mencapai surplus 405.527 ton. Sementara konsumsi masyarakat Papua akan ubi jalar hanya 300 ribu ton.
“Salah satu yang kami kembangkan sebagai pengganti makanan pokok adalah ubi Jalar. Sesuai data, produksi ubi jalar melampaui kebutuhan komsumsi. Untuk itu, sudah jelas ubi jalar bisa mengurangi ketergantungan masyarakat akan beras,” tandasnya optimis. (Piet)