Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Ambon kembali mengeluarkan peringatan dini (early
warning) gelombang tinggi yang terjadi di perairan wilayah Maluku.
Ambon kembali mengeluarkan peringatan dini (early
warning) gelombang tinggi yang terjadi di perairan wilayah Maluku.
Dalam release
yang diterima media ini, Jumat (17/1) kemarin, BMKG menjelaskan, tinggi
gelombang 2 hingga 3 meter berpeluang terjadi di perairan Ambon, Selat Manipa,
Laut Buru, Perairan Geser.
yang diterima media ini, Jumat (17/1) kemarin, BMKG menjelaskan, tinggi
gelombang 2 hingga 3 meter berpeluang terjadi di perairan Ambon, Selat Manipa,
Laut Buru, Perairan Geser.
Tinggi gelombang 3 hingga 4 meter berpeluang juga
terjadi di Laut Banda, Perairan Kei, dan Laut Aru, sedangkan tinggi gelombang 4
hingga 5 meter berpeluang terjadi di Laut Arafura, Perairan Tanimbar, Perairan
Maluku Tenggara Barat (MTB), serta Perairan Maluku Barat Daya (MBD).
terjadi di Laut Banda, Perairan Kei, dan Laut Aru, sedangkan tinggi gelombang 4
hingga 5 meter berpeluang terjadi di Laut Arafura, Perairan Tanimbar, Perairan
Maluku Tenggara Barat (MTB), serta Perairan Maluku Barat Daya (MBD).
BMKG juga mengingatkan untuk memaspadai angin
kencang >30 kilometer/jam berpeluang terjadi di Kepulauan MTB dan Kepulauan
MBD.Warning ini berlaku Kamis (16/1) pukul 21.00 hingga Minggu (19/1) pukul
21.00 Wit.tergantung Cuaca
kencang >30 kilometer/jam berpeluang terjadi di Kepulauan MTB dan Kepulauan
MBD.Warning ini berlaku Kamis (16/1) pukul 21.00 hingga Minggu (19/1) pukul
21.00 Wit.tergantung Cuaca
Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Keselamatan
Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas
I Ambon, Abdul Muis Marasabessy mengatakan, pihaknya tetap menindaklanjuti
warning BMKG. Sehingga keberangkatan kapal-kapal perintis tergantung kondisi
cuaca.
Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas
I Ambon, Abdul Muis Marasabessy mengatakan, pihaknya tetap menindaklanjuti
warning BMKG. Sehingga keberangkatan kapal-kapal perintis tergantung kondisi
cuaca.
“Kalau cuaca tidak baik, otomatis kapal-kapal
perintis ini tidak akan berlayar, dan yang melakukan pelayaran hanya diperbolekan
bagi kapal-kapal Pelni yang diizinkan untuk melakukan pelayaran melintasi
perairan Maluku dan sekitarnya,” jelas Marasabessy kepada pers, di ruang
kerjanya, Jumat (17/1) kemarin.
perintis ini tidak akan berlayar, dan yang melakukan pelayaran hanya diperbolekan
bagi kapal-kapal Pelni yang diizinkan untuk melakukan pelayaran melintasi
perairan Maluku dan sekitarnya,” jelas Marasabessy kepada pers, di ruang
kerjanya, Jumat (17/1) kemarin.
Dijelaskan Marasabessy, pihaknya selalu memantau
perkembangan kondisi cuaca melalui situs BMKG Ambon. “Kami juga sudah membuat
surat kepada operator-operator kapal terkait dengan cuaca ini, sehingga
operator kapal ini bisa memberikan informasi tentang cuaca bagi para calon
penumpang yang ingin untuk melakukan keberangkatan ke tujuan masing-masing,
sehingga calon penumpang juga mau memahami tentang larangan yang sudah
dikeluarkan oleh BMKG,” tegasnya. (**)
perkembangan kondisi cuaca melalui situs BMKG Ambon. “Kami juga sudah membuat
surat kepada operator-operator kapal terkait dengan cuaca ini, sehingga
operator kapal ini bisa memberikan informasi tentang cuaca bagi para calon
penumpang yang ingin untuk melakukan keberangkatan ke tujuan masing-masing,
sehingga calon penumpang juga mau memahami tentang larangan yang sudah
dikeluarkan oleh BMKG,” tegasnya. (**)