![]() |
Foto bersama usai penutupan program Community Health yang dilakukan secara daring, Selasa (22/12/2020) |
Saumlaki, Dharapos.com – Perusahaan Migas asal Jepang, INPEX
Masela Ltd. akhirnya menutup program Community Health tahun 2020 di Tanimbar.
Penutupan program kesehatan masyarakat ini dilakukan secara
daring dan diikuti oleh Bupati setempat Petrus Fatlolon yang diwakili Asisten III
Setda Kepulauan Tanimbar, Ketua Tim Penggerak PKK Kepulauan Tanimbar, dan
sejumlah stakeholder, Selasa (22/12/2020).
Ketua TP PKK Tanimbar Joice Fatlolon memberikan apresiasi
serta penghargaan atas apa yang telah diinisiasikan oleh INPEX melalui LSM
PITA.
Dalam sambutannya, ia merasa terbantu karena program
tersebut secara tidak langsung ikut mensukseskan misi dan program PKK.
“Kami merasa bangga ada pihak-pihak yang ikut peduli
terhadap kesehatan khususnya ibu dan anak. Visi dan misi PKK adalah
pemberdayaan dan kesejahteraan, termasuk di dalamnya yakni bidang kesehatan
khususnya untuk penanganan bayi, balita serta gizi kurang dan gizi buruk.
Melalui fungsi kordinasi dan sinergi, kami senang INPEX melalui LSM PITA dapat
memberikan kontribusi yang nyata,” katanya.
Joice berharap program ini dapat dipertahankan dan bahkan
ditingkatkan ke desa desa lainnya.
Kepada para penerima bantuan yakni bayi dan balita yang
telah berubah statusnya ke sehat, ia berharap agar terus dipertahankan dan
bahkan memberikan contoh ke ibu-ibu lainnya di desa.
“Kami dari PKK akan menjalankan fungsi kontrol dan
monitoring di lapangan untuk memastikan bahwa status bayi dan balita dapat
dipertahankan. Jika bisa ditingkatkan,” tandasnya.
Sementara itu Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh
Asisten III Setda Kepulauan Tanimbar menyatakan bahwa anak merupakan aset
bangsa yang wajib diperhatikan oleh semua pihak.
Menurutnya, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan
masyarakat khususnya bayi dan balita dapat tumbuh kembang dengan sempurna.
Untuk itu, masalah gizi
harus dipastikan sehingga bayi dan balita yang tumbuh mendapatkan asupan
gizi yang cukup.
“Pemda akan terus berupaya hadir guna memastikan hal
tersebut dapat berjalan. Namun demikian, harus diakui kita memang mengalami
keterbatasan dari sisi sumbrdaya sehingga kolaborasi dan sinergi dengan semua
pihak sangat diperlukan. Untuk itu saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya
kepada INPEX atas inisiasi yang telah dilakukan,” pungkasnya.
![]() |
Momen penutupan dilakukan secara daring |
Tentang Program Ini
Dalam program ini, INPEX Masela Ltd. menggandeng LSM Peduli
Ibu Anak Tanimbar ( PITA) untuk membantu mengentaskan permaslahan gizi terutama
pada bayi dan balita yang terindikasi merupakan bayi dan balita dengan kategori
mall nutrisi dalam hal ini kurang gizi dan gizi buruk di desa Bomaki,
Lermatang, dan desa persiapan Raw
Weturleli, serta melibatkan PKK dalam pelaksanaannya di lapangan.
Ketua LSM PITA, Jecklin Siletty menyatakan program kesehatan
masyarakat ini dilaksanakan semenjak Maret 2020.
“Sebelum program ini dilaunching kami LSM PITA
melakukan pemantauan status gizi bagi bayi dan balita yang terkategori sebanyak
30 anak selama 6 bulan dan kami memutuskan untuk hanya memberikan intervensi
kepada 12 anak yang benar-benar terindikasi kurang gizi dan gizi buruk berdasarkan
standar kesehatan yaitu berat badan per tinggi badan, ciri fisik, serta 3 kali
penimbangan tidak naik, dengan masing-masing 3 anak di Bomaki, 6 anak Lermatang dan 3 anak di Raw Weturleli,” rincinya.
Meskipun sempat tersendat di bulan Maret karena pandemi
Covid-19, namun kegiatan ini akhirnya kembali dilanjutkan pada Oktober dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan Intervensi ini meliputi beberapa tahap yakni pemeriksaan awal bagi ke
12 bayi dan balita penerima manfaat oleh tim dokter dan gizi Puskjesmas
Saumlaki, pemberian materi penguatan kader oleh Tim Penggerak PKK
Kabupaten, dan intervensi menu harian bagi 12 anak penerima manfaat
berdasarkan master menu.
Setelah itu, dilakukan penanganan lanjutan bagi bayi dan
balita yang terindikasi memiliki penyakit bawaan atau yang harus melanjutkan
pemeriksaan berdasarkan rujukan dari puskesmas saumlaki.
Ada 4 anak yang melakukan periksaan lanjutan dengan keluhan
pembengkakan kelenjar getah bening, tumor jinak pada kelamin, dan 2 orang
dengan gizi buruk. Yang mendapatkan perawatan total di Rumah Sakit hanya 1
orang dengan kategori Gizi Buruk dan dirawat langsung oleh dokter spesialis
anak dan tim dokter serta gizi di RSUD dr PP Magretty Saumlaki.
Selain melakukan intervensi menu harian pihaknya
mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada hunian bayi dan
balita.
Dan pada tahap ketiga, pihaknya melakukan pelatihan pangan
local atas kerjasama dengan Dinas
Ketahanan Pangan Kepulauan Tanimbar bagi
kader, PKK dan orang tua bayi balita penerima manfaat di 3 desa dengan tetap
memperhatikan protocol Covid-19.
“Akhirnya setelah melakukan penimbangan, puji Tuhan 12
anak penerima manfaat boleh dinyatakan tuntas dari gizi buruk dengan kenaikan
berat badan rata-rata 1 kg. Dengan hasil tersebut saya sampaikan bahwa program
ini berhasil berdasarkan indikator kenaikan berat badan/ status gizi dan
sekaligus merupakan langkah kongkrit pencegahan stanting di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar” katanya.
(dp-18)