Utama

Kerukunan Umat di 2018 Jadi Modal Utama Bangun Maluku

52
×

Kerukunan Umat di 2018 Jadi Modal Utama Bangun Maluku

Sebarkan artikel ini
tahun baru 2018
Ilustrasi Penyambutan Tahun Baru 2018

Ambon, Dharapos.com
Gubernur Ir. Said Assagaff mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk tetap menjaga dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama sebagai modal utama memulai kehidupan dan pembangunan di tahun baru 2018.

“Ini menjadi modal dan kekuatan bersama kita untuk membangun Maluku di tahun 2018,” demikian pernyataannya saat memimpin malam pergantian tahun 2017 ke 2018 yang dipusatkan di Jembatan Merah Putih (JMP), Minggu (31/12), hingga Senin dini hari (1/1/2018).

Citra Provinsi Maluku yang saat ini dikenal sebagai laboratorium kerukunan hidup antarumat beragama terbaik di tanah air, tegas Gubernur tidak terlepas dari kerja keras semua komponen masyarakat untuk mewujudkannya.

Apalagi dengan kondisi keamanan di Maluku yang kini semakin kondusif sehingga hendaknya dijaga dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat.

“Dan tentunya akan berdampak pada pelaksanaan berbagai event penting di 2018 ini berjalan lancar dan sukses,” sambungnya.

Diantaranya, Pilkada Gubernur bersamaan dengan Pilkada Wali Kota Tual dan Bupati Maluku Tenggara, serta event Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) pertama yang akan dipusatkan di Kota Ambon.

Gubernur optimis, Pilkada serentak di Maluku bakal berjalan lancar dan aman, meski prediksi sejumlah pihak bahwa Maluku merupakan salah satu daerah rawan konflik saat pesta demokrasi tersebut berlangsung.

Selain itu, dengan kondisi keamanan yang semakin terpeliharaaka tentu akan berdampak besar terhadap keberanian para investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Maluku.

“Hingga nantinya berdampak pada percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya lagi.

Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI. Suko Pranoto bersama para pimpinan SKPD inu, memukul tifa serta meniup terompet menandai detik-detik pergantian tahun 2017 ke 2018 dari atas JMP.

Bersamaan dengan itu, belasan generasi muda meniup “tahuri” alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari kulit kerang, diselingi bunyi sirine kapal, serta dentangan lonceng gereja dan beduk masjid.

Ribuan warga yang membanjiri JMP juga tak ketinggalan memanfaatkan momen tersebut dengan menembakkan aneka kembang api, membuat gemerlap langit di sekitar kawasan JMP.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *