as

Utama

2014, Pertumbuhan Ekonomi Maluku Tumbuh 6,7 Persen

33
×

2014, Pertumbuhan Ekonomi Maluku Tumbuh 6,7 Persen

Sebarkan artikel ini

Ambon, Dharapos.com
Walaupun pertumbuhan ekonomi global maupun nasional mengalami perlambatan, namun tingkat berekonomi Provinsi Maluku menunjukkan tren positif.

Anton A Lailossa
Anton A. Lailossa

Hal ini terbukti, pada tahun 2014 perekonomian Provinsi Maluku tumbuh 6,7 persen, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya 5,3 persen, ataupun pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,0 persen.

Demikian disampaikan Kepala Biro Pengembangan Ekonomi dan Investasi Maluku, Anton. A. Lailossa di Ambon, Senin (6/4).

“Ini membuktikan, bahwa kita masih berada pada momentum percepatan pertumbuhan ekonomi yang membaik,” ujarnya.

Dijelaskan Lailossa, dari sisi permintaan, ada tiga komponen yang memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku, yakni konsumsi pemerintah sebesar 14,42 persen, konsumsi rumah tangga 6,00 persen, dan pembentukan modal tetap domestik bruto (investasi) sebesar Rp. 1,10 persen.

Selain itu juga, ada tiga komponen lainnya yang juga memberikan sumbangan, yaitu Konsumsi Nirlaba (LNPRT) sebesar 0,09 persen, ekspor luar negeri sebesar 0,66 persen, dan impor luar negeri sebesar 077 persen.

Sedangkan dari sisi penawaran, lanjut Lailossa bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku ditopang oleh kinerja dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, jasa keuangan, transportasi, dan perdagangan memberikan sumbangan berturut-turut sebesar 0,68 persen, 0,58 persen, dan 0,39 persen.

“Ini berbeda saat menggunakan PDRB dengan tahun dasar 2000, dimana pertumbuhan ekonomi Maluku didorong oleh sektor utama perdagangan, hotel, dan perdagangan (PHR), sektor pertanian, dan sektor jasa-jasa.”tuturnya.

Menurut Lailossa, dari sisi perkembangan harga, laju inflasi Provinsi Maluku cenderung membaik dan terkendali meskipun harus menghadapi tekanan berbagai kebijakan harga yang diambil pemerintah seperti kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif listrik. Laju inflasi Provinsi Maluku tahun 2014 tercatat sebesar 7,2 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi tahun sebelumnya 8,8 persen, ataupun inflasi nasional 8,4 persen. Bahkan inflasi kota Ambon tahun 2014 tercatat lebih rendah lagi, yaitu 6,8 persen.

“Hal ini tentu tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Daerah, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi dengan tujuan akhir yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ditambahkan pula, perkembangan dalam bidang perekonomian yang telah dicapai berdampak baik pada percepatan penurunan tingkat kemiskinan.

“Pada tahun 2013, Maluku telah berhasil memperbaiki posisi relatif pada tingkat nasional, karena laju penurunan kemiskinan Maluku juga lebih cepat dari laju penurunan kemiskinan secara nasional.
Sedangkan tingkat pengangguran yang telah berhasil diturunkan dari 17,99 persen pada tahun 2004 menjadi 10,51 pada tahun 2014,”pungkas Lailossa yang juga selaku Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku.
 
(07/rr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *