Politik dan Pemerintahan

Buka Rakor TTPS dan Forum Germas 2022, Bupati Malra Ingatkan Ini

9
×

Buka Rakor TTPS dan Forum Germas 2022, Bupati Malra Ingatkan Ini

Sebarkan artikel ini

Bupati Hanubun Rakor TPPS dan Germas


Langgur, Dharapos.com
– Bupati M. Thaher Hanubun membuka
secara resmi  Rapat Koordinasi Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tenggara dan Pelaksanaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Melalui Pembentukan Forum Komunikasi Germas
Tahun 2022.

Rapat Koordinasi Forum Germas dan TTPS bertempat di Hotel
Suita Langgur, Senin (17/10/2022).

Giat dihadiri Ketua TP. PKK Maluku Tenggara Eva Eliya Hanubu
serta para pimpinan OPD lingkup Pemerintah setempat.

“Pola hidup bersih dan sehat yang dikemas dalam gerakan
hidup bersih dan sehat harus menjadi kampanye kita semua. Pandemi covid 19
telah memberi pelajaran pending bagi 
semua orang di dunia,” pesannya mengingatkan.

Lanjut Bupati, hal-hal yang dianggap sepele seperti
persoalan cuci tangan telah terbukti mampu menyelamatkan manusia, mencegah dan
memutus mata rantai penyebarluasan Covid-19.

Ia juga mengingatkan persoalan sumber daya manusia.

“Beruang kali saya sampaikan bahwa persoalan sumber daya
manusia adalah inti dalam pembangunan yang dilaksanakan dengan visi Indonesia Maju
2045 yang juga menekankan pentingnya investasi di bidang sumber manusia,”
sambungnya.

Bupati juga menyinggung persoalan stunting yang mungkin
selama ini belum mendapat perhatian namun kini menjadi isu sentral pembangunan di
Indonesia.

“Dan Maluku Tenggara sejak 2019 secara gencar melakukan
berbagai program dan kegiatan untuk penanggulangan masalah kekerdilan ini,”
tandasnya.

Di momen itu, Bupati membeberkan capaian stunting di Kabupaten
Malra sejak 2018 hingga 2022.

Dirincikan, pada 2018 angka stunting di Malra mencapai 30,01
persen dimana 1 dari 3 balita di wilayah itu terindentivikasi stunting.

Namun pada tahun ini terhitung hingga bulan September 2022, angka
stunting di Kabupaten Malra sudah mampu ditekan menjadi 17,75 persen.

“Bahwa sudah ada penurunan sebesar lebih dari 12 persen
dalam tiga tahun terakhir ini,” bebernya.

Ia pun mengakui bahwa capaian tersebut diraih berkat
kerjasama, dukungan dan kalaborasi  dari
banyak pihak yang mempunyai kontribusi dalam menekan angka stunting di daerah
yang sangat kental dengan tradisi adatnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *