![]() |
Ruben Magai |
Papua, Dharapos.com
Pernyataan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu terkait Dialog Jakarta-Papua, kini terhitung telah memasuki tiga bulan.
Namun sampai detik ini, masih tidak jelas dan tidak ada kepastian. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar baik oleh pihak DPR Papua maupun masyarakat tentang kapan dialog tersebut digelar.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Papua, Ruben Magai di ruang kerjanya, Selasa (10/3), mengatakan DPR Papua mempertanyakan kejelasan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang dialog dimaksud, yang dilontarkannya saat menghadiri acara perayaan Natal Nasional, yang dilaksanakan di Stadion Mandala, Jayapura, 27 Desember 2014 lalu.
“Selaku anggota DPR Papua, saya menyarankan kepada Pemerintah Pusat agar pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi segera direalisasikan. Karena ditakutkan pernyataan serupa akan sama dengan apa yang disampaikan Presiden sebelumnya, makin tidak jelas,” himbaunya.
Mantan Presiden RI SBY juga menyampaikan hal yang sama untuk melakukan dialog interaktif dengan Papua. Namun kenyataannya tidak pernah terealisasi hingga pergantian Presiden.
“Pernyataan Presiden Jokowi sudah masuk tiga bulan namun tidak ada titik terang,” tegas Magai.
Sehingga, menurut dia, kalau memang ada bentuk dialognya seperti apa, siapa saja yang dihadirkan, siapa moderator, apakah ada pihak ketiga. Harus ada kejelasan.
“Jangan sudah berbicara kepada masyarakat lalu seolah-olah sudah ada jawaban, kemudian di diamkan begitu saja. Harus ada langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah,kapan dialog dilaksanakan. Itu yang menjadi penting menyelesaikan persoalan yang terus menerus,” cetus Magai.
Masyarakat Papua telah memberikan masukan kepada Presiden tentang persoalan Papua, juga kelompok yang berseberangan dengan NKRI. Namun sebagai wakil rakyat, DPRP akan terus mengingatkan Presiden kapan Dialog Jakarta – Papua digelar.
Konsep yang dilakukan masyarakat sudah dibuat dalam bentuk buku dan sudah diserahkan kepada Pemerintah Pusat.
“Jadi, jangan sampai kepercayaan masyarakat kepada kami hilang hanya karena tidak melaksanakan apa yang menjadi pernyataan Presiden Jokowi pada bulan Desember lalu,” pungkasnya.
(Harlet)