Politik dan Pemerintahan

Fasilitas Pelabuhan Perikanan Saumlaki Mulai Dikerjakan

11
×

Fasilitas Pelabuhan Perikanan Saumlaki Mulai Dikerjakan

Sebarkan artikel ini
WhatsApp%20Image%202022 11 14%20at%2005.30.47
Foto bersama saat acara groundbreaking ceremony pembangunan prasarana dan sarana SKPT Saumlaki, Sabtu (12/11/2022)

Saumlaki, Dharapos.com – Pembangunan fasilitas Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki, yang berada di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ukurlaran, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku akhirnya mulai dikerjakan.

Proses pekerjaan sejumlah fasilitas SKPT ini ditandai dengan pelaksanaan upacara peletakan batu pertama (groundbreaking ceremony) pembangunan prasarana dan sarana PPI Ukurlaran SKPT Saumlaki, Sabtu (12/11/2022)

Kegiatan ini dihadiri Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel E.Indey,  Direktur Kepelabuhan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tri Aris Wibowo, Senior Representatif Japan International Cooperation Agency, Okamura, Staf ahli Gubernur bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Provinsi Maluku Alwiyah Fadlun Alaydrus, Sekretaris Daerah Kepulauan Tanimbar Ruben Benharvioto Moriolkosu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan SKPD, Direktur Operasi PT.PP Presisi Darwis Hamzah, rohaniawan  serta tamu undangan lainnya. 

Pembangunan PPI Ukurlaran ini merupakan Bantuan hibah dari JICA Japan melalui Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) senilai Rp.111 milyar untuk konstruksi pembangunan PPI Ukurlaran.

Direktur Kepelabuhan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Tri Aris Wibowo menyatakan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan titik awal untuk pembangunan SKPT Saumlaki yang sudah lama dinanti.

“SKPT ini merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis kepada wilayah, dengan demikian karena ini suatu wilayah maka bukan hanya pembangunan pelabuhan saja namun juga ada pembangunan – pembangunan yang lain misalnya untuk kawasan budidaya, pasar, processing unit dan sebagainya, yang tentu saja dilandaskan kepada potensi yang ada di daerah setempat,” katanya.

Dikatakan, dasar pelaksanaan pembangunan pelabuhan perikanan SKPT ini adalah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 50 Tahun 2021 tentang SKPT dan juga Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 125 Tahun 2021 tentang penetapan lokasi dan koordinator pembangunan SKPT yang salah satunya adalah di SKPT Saumlaki.

SKPT Saumlaki ini telah dibangun sejak 2005 oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan luas lahan 2 hektar, kemudian dilakukan pengembangan secara bertahap dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. 

Saat ini, pelaksanaan pembangunan konstruksi menggunakan dukungan dana dari  pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan Internasional Coorperation Agency (JICA). 

Pembangunan ini dilaksanakan berdasarkan kontrak kerja tanggal 27 Oktober 2022 beserta serah terima lokasi pada tanggal 4 November dan surat perintah memulai pekerjaan tanggal 8 November yang dilakukan selama 450 hari kalender atau sampai dengan 31 Januari 2024, ditambah dengan masa pemeliharaan selama 1 tahun atau 365 hari kalender.

“Sebenarnya pembangunan ini sudah di inisiasi mulai tahun 2018, yang mana sudah dilaksanakan survei pendahuluan oleh pihak Jepang, kemudian juga pada tahun itu pelabuhan perikanan ukur laran sudah mulai operasional, kemudian pada tahun 2019 sudah ada tahapan finalisasi untuk adanya hibah dari Jepang dan sudah disusun perencanaannya dan sebagainya, akan tetapi karena Covid-19 selama dua tahun sehingga terhambat,” katanya. 

Selain itu, terjadi pergantian kepemimpinan di KKP sehingga terjadi perubahan kebijakan yaitu seluruh pembangunan SKPT dikembalikan sesuai dengan tugas dan fungsi kepada direktorat jenderal perikanan tangkap, khususnya kepada direktorat kepelabuhan perikanan.

“Pembangunan ini bisa memicu perkembangan ekonomi wilayah dan juga meningkatkan kesejahteraan, oleh karena itu kami mengharapkan dukungan dari semuanya,”pintanya.

Senior Representatif Japan International Cooperation Agency, Okamura sebagai pemberi hibah dalam sambutannyanya menyatakan program ini disebut dengan pengembangan sektor kelautan di pulau terluar.

Dikatakan, pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Mentri Jepang, kedua kepala negara telah mengkonfirmasi tentang penting Indo pasik yang terbuka dan output Asean pada Indo pasik dan setuju untuk pembangunan pulau terluar dengan kolaborasi dua negara. 

“Saya melihat komitmen politik pemerintah Indonesia terhadap program ini,” katanya.

SKPT Saumlaki adalah salah satu dari 6 SKPT yang dibangun  dan didukung oleh bantuan  hibah Jepang dengan nilai total  5,5  milyar Yen, atau sekitar Rp.600 milyar untuk enam SKPT di Indonesia. 

Baca juga : KKP Akan Gelontorkan Puluhan Miliar Bangun SKPT Ukur Laran Saumlaki | 

Dengan memakai hibah Jepang ini, diharapkan fasilitas pelabuhan ini, termasuk derma
ga dan cold storage yang akan dibangun, dapat digunakan oleh para nelayan untuk meningkatkan nilai tambah produk kelautan. 

WhatsApp%20Image%202022 11 14%20at%2005.30.50

Selain pengembangan fasilitas perikanan,  KKP dan JICA akan memulai proyek bersama jasa teknis.  Sasaran dari proyek ini adalah untuk memperkuat kemampuan nelayan, operasi dan orang-orang didalam manajemen fasilitas Perikanan dalam  pelatihan teknis.

“Kami sangat berharap bantuan  perikanan ini dapat dengan baik dan dirawat untuk dipakai dalam waktu yang lama dan dapat menstimulasi industri perikanan setempat dan berkontribusi untuk peningkatan standar kehidupan masyarakat kelautan,” katanya.

Pekerjaan proyek ini dilakukan oleh tiga perusahaan, masing-masing: PT. Presisi, PT. Permata Anugerah Yalapersada dan PT. Arkonin Engineering.

Direktur operasi PT. Presisi TBK,  Darwis Hamzah menyatakan, total nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp.111 miliar dengan lingkup pekerjaan meliputi pembangunan prasarana dan sarana mulai dari pembangunan dermaga integrated cold storage, pabrik es, pembangunan jalan dan kawasan serta fasilitas penunjang pelabuhan lainnya.

Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel Eduard Indey menyatakan pada tahun 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, telah menetapkan Saumlaki sebagai salah satu Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Indonesia, dimana Pelabuhan Perikanan Ukurlaran, yang berlokasi di Kecamatan Tanimbar Selatan, merupakan salah satu unsur penting pendukung SKPT Saumlaki, sehingga diharapkan dapat memacu peningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di sektor kelautan dan perikanan.

Kebijakan ini dinilai tepat karena kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan wilayah gugus pulau, dimana sekitar 80,94Y4 adalah wilayah laut dan hanya 19,0674 lainnya adalah wilayah darat. Selain itu, Kabupaten Kepulauan Tanimbar berada di 2 (dua) Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni: Perairan Laut Banda dan sekitarnya (WPP-714), dan Perairan Laut Arafura dan sekitarnya (WPP-718). 

Kondisi ini menggambarkan betapa potensialnya sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dimana potensi Lestari (MSY) Sumber Daya Ikan mencapai 25.345,11 ton/tahun, dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 20.276,09 ton/tahun, sementara sampai saat ini pemanfaatannya baru mencapai 39,795 dari JTB._

“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kami sangat berterima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI beserta seluruh jajaran, serta Pemerintah Jepang melalui JICA yang telah memberikan bantuan dana hibah untul mendukung pembangunan Pelabuha Perikanan Ukurlaran Saumlaki ini,” katanya.

klik : (541) Jepang Hibah 111 Milyar Bangun Sentra Perikanan di Tanimbar – YouTube

Pewarta : Novie Kotngoran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *