Politik dan Pemerintahan

Gempa M7.5 Guncang Maluku, Gubernur Perintahkan Lakukan Tanggap Darurat

8
×

Gempa M7.5 Guncang Maluku, Gubernur Perintahkan Lakukan Tanggap Darurat

Sebarkan artikel ini

Pemprov Gelar Rapat Tanggap Darurat


Ambon, Dharapos.com
– Pemerintah Provinsi Maluku menggelar
Rapat Tanggap Darurat bertempat di ruang Asisten II Bidang Perekonomian dan
Pembangunan, Selasa (10/1/2022).

Rapat tersebut menindaklanjuti arahan Gubernur Murad Ismail pasca
terjadinya gempa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, Selasa
(10/1/2023) dinihari sekitar pukul 02.47 WIT.

Rapat dipimpin Asisten II Setda Maluku Meikyal Pontoh, yang
dihadiri pimpinan OPD terkait lingkup Pemprov Maluku seperti, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman, Dinas Perhubungan, serta Dinas Komunikasi dan
Informatika setempat.

Asisten I dalam keterangannya menyampaikan rapat darurat ini
sesuai dengan Instruksi Gubernur Murad Ismail, setelah mendengar bencana yang
terjadi di beberapa kabupaten kota di provinsi itu.

“Berdasarkan informasi dari Kepala BPBD Provinsi Maluku ada
2 Kabupaten yang sangat terdampak akibat gempa subuh tadi, yakni Kabupaten
Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, dan mungkin nanti akan ada
penambahan lagi,” terangnya.

Asisten I menjelaskan dalam rapat awal, sistem penanganan
tanggap darurat ini akan sangat terkoordinir apabila melalui satu pintu.

“BPBD akan mengkoordinir dalam bentuk laporan data dan
informasi, dan secara terknis BPBD telah mengatur dan menetapkan strategi apa
yang ditetapkan agar masyarakat segera mendapatkan penanganan sampai pada tahap
rehabilitasi dan rekonsiliasi, karena sudah terdampak pada kerusakan baik
fasilitas umum dan perumahan,” tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala BPBD Maluku Ismail Usemahu,
mengatakan data akan terus diupdate sampai beberapa hari kedepan, sehingga bisa
mendapatkan data real korban dampak dari gempa bumi ini.

“Untuk hari ini akan disalurkan bantuan sebanyak 4 ton
beras, pada Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, yang
mana masing-masing mendapatkan 2 ton. Pada KKT, kami akan berkoordinasi dengan
Bulog yang ada di sana agar bisa disalurkan kepada BPBD KKT yang selanjutnya
akan disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana, sementara untk MBD
dikarenakan tidak ada Gudang Bulog di sana, maka bantuan akan dikirim
secepatnya dengan Kapal Sabuk Nusantara 71 pukul 16.00 WIT,” sambungnya..

Di samping itu, Usemahu mengatakan nantinya juga akan
diberikan bantuan logistik berupa tikar, selimut, tenda gulung, family kit, kid
ware dan obat-obatan.

“Saya berharap teman-teman di Kabupaten/Kota bisa secepatnya
turun ke kecamatan dan desa-desa terdampak bencana dan secepatnya bisa
melaporkan ke BPBD, agar bisa mendapatkan data keseluruhan. Saat ini juga kita
akan menyiapkan Surat Pernyataan Telah Terjadi Bencana, SK Penetapan Status
Tanggap Darurat, dan SK Penanganan Darurat Bencana, yang mana administrasi ini
sangat mendukung dalam Penanganan Kedaruratan Bencana,” harapnya.

Untuk diketahui, Maluku bersama sejumlah wilayah di selatan
Indonesia dilanda gempa dengan magnitudo 7,9.

Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukan gempa bumi ini
memiliki parameter update dengan magnitudo 7,5 SR, dimana pusat gempa berada di
laut dengan kedalaman 130 km, terletak pada koordinat 7,37 Lintang Selatan –
130.23 Bujur Timur, yang berada 136 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat.

Berdasarkan laporan Kejadian Bencana dari BPBD Maluku,
disampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya,
gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya
aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan
bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dilaporkan juga dalam laporan itu terdapat Kerusakan pada
Permukiman dan Sarana Prasarana Umum serta Ibadah pada beberapa kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, dimana untuk
Permukiman terdapat 4 unit Rusak Ringan, 103 unit Rusak Ringan, dan 17 Rusak
Berat, sementara untuk Kerusakan Sarpras Umum dan Sarpras Ibadah ada 5 unit
yang mengalami Rusak Berat.

“Upaya mitigas pasca terjadinya Gempa Bumi, yakni
meningkatkan Sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi
terdampak, untuk lebih mengenal dan memahami potensi bencana gempa bumi, serta
membuat rambu-rambu evakuasi Gempa Bumi serta menentukan Titik Kumpul bencan,” tegas
Usemahu dalam laporannya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *