![]() |
Jhon Wempi Wetipo |
Wamena, Dharapos.com
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, John Wempi Wetipo, meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Gubernur Lukas Enembe agar dapat memfasiltiasi para Bupati di wilayah Pegunungan Tengah Papua untuk bagaimana melakukan pemetaan terhadap masyarakat pegunungan Papua yang berdomisili di Kota Jayapura.
Pemetaan ini, lanjut dia, untuk menghilangkan stigma buruk terhadap orang Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang selalu di sebut-sebut sebagai penyebab dari setiap permasalahan yang terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya.
“Contohnya kasus Organda Kota Jayapura beberapa waktu lalu. Jadi stigma buruk terhadap orang Wamena itu sudah terkenal dimana-mana,” lanjut Bupati kepada wartawan di Wamena, Selasa (14/7).
Lebih lanjut, jelas dia, pemetaan harus dilakukan secara baik, karena dengan begitu bisa diketahui masyarakat Wamena ada di titik-titik mana saja, apakah ada di daerah Angkasa atau Yapis Dok V, Kota Jayapura.
“Sebenarnya kami harapkan inisiatif ini datangnya dari Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Gubernur Lukas Enembe agar mampu menjembatani hal ini supaya kita bisa tahu siapa pelaku yang selalu buat masalah di Kota Jayapura,” ujar Bupati.
Setelah itu, lanjut dia, para Bupati dan kepala-kepala suku yang ada di masing-masing kabupaten menandatangani komitmen bersama dengan paguyuban-paguyuban yang ada supaya ketentraman dan keamanan bisa terjalin dengan baik.
Ditegaskannya, jika kedapatan masyarakat Wamena yang membuat masalah di Kota Jayapura, dirinya akan meminta mereka untuk angkat kaki dari tempat tinggal mereka dan kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
“Saya mampu menyampaikan hal itu kalau mereka yang lakukan, sehingga kita saling menjaga dan koreksi. Papua ini akan damai, kalau kita para pemimpin ini bertindak lebih arif, bijaksana untuk mengawal mereka. Artinya kita bisa menjadi payung sehingga rakyat tidak terkena panas dan dingin, sehingga proses pembangunan bisa berjalan baik,” tegasnya.
Sebelumnya, kata Wetipo, Kabupaten Jayawijaya hanya satu, tapi sudah dimekarkan menjadi tujuh kabupaten baru, yakni Yahukimo di Pegunungan Bintang sama Tolikara. Kemudian disusul empat kabupaten lain yakni, Nduga, Yalimo, Mamberamo Tengah, dan Lanny Jaya.
“Namun dari 29 kabupaten/kota di Papua, Wamena ini lebih terkenal dibandingkan dengan kabupaten lain,” jelasnya.
Secara terpisah, Barnabas salah seorang warga Jalan Ambon, Wamena mengaku sangat setuju dengan apa yang disampaikan Bupati Wempi wetipo. Pasalnya selama ini setiap ada masalah, selalu saja yang disebut orang Wamena.
“Saya harap hal ini bisa di tindak lanjuti oleh Gubernur Lukas Enembe sebagai Kepala Pemerintahan di Provinsi Papua,” kata Barnabas.
Seorang Pemimpin Harus Miliki Semangat Dan Mental Yang Bagus
![]() |
Acara ‘talk show’ di Gedung Ukumiarek Asso Wamena, Selasa (14/7) |
Sebelumnya, Bupati John Wempi Wetipo, SH MH mengatakan, generasi muda memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk menjadi seorang pemimpin, namun terkadang pemuda – pemudi Indonesia, khususnya pemuda/i Papua karena tidak memiliki mental yang kurang bagus.
Sebelum dipercayakan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Jayawijaya, kata Wempi, berbagai pengalaman hidup sudah dilaluinya, terutama saat menjadi mahasiswa di Universitas Udayana Bali, sampai dengan mencari perahu politik untuk maju sebagai bupati setempat.
“Hari ini saya berbagi pengalaman bagaimana bisa menjadi pemimpin, saya yakin setelah mendengar cerita pengalaman saya tadi, mereka menjadi semangat karena saya salah satu orang yang susah, miskin, dan tidak punya apa-apa namun bisa jadi pemimpin, itu semua karena anugerah Tuhan,” kata Bupati Jhon Wempi Wetipo kepada wartawan usai berbagi pengalaman hidup dengan ratusan Pemuda Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang hadir pada acara ‘talk show’ di Gedung Ukumiarek Asso Wamena, Selasa (14/7).
Dikatakannya, pada usia 35 tahun sudah dipercayakan masyarakat menjadi Bupati Jayawijaya dan jika Tuhan berkenan dirinya tidak ingin cepat pensiun dalam karier tapi naik level jabatan politiknya.
“Saya sudah bilang sama Tuhan, saya tidak ingin pensiun cepat-cepat, tapi naik kelas dan itu semua karena rencana Tuhan, semua terserah Tuhan, yang jelas pengalaman ini saya bagikan untuk generasi penerus, terutama untuk membangun iman dan mental mereka,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, sebuah bangsa akan menjadi kuat apabila generasinya baik dan semangat serta memiliki prinsip untuk melangkah maju dari kehidupan lama.
“Jadi saya kira berdasarkan pengalaman yang dibagikan muda-mudahan bisa diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari mereka masing masing dan jadikan kekuatan untuk maju melangkah,” bebernya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Jayawijaya, Yohanes Walilo mengatakan, kesetiaan melayani Tuhan adalah kunci sukses dalam segala hal. “Jadi, kunci sukses ada pada diri kita sendiri. Apabila kita selalu libatkan Tuhan dalam setiap perjalanan hidup, pasti Tuhan akan mewujudkan segala cita cita yang kita inginkan,” kata Walilo.
(Piet)