Ambon,
Dharapos.com – Dinas Koperasi UMKM Provinsi Maluku menyelenggarakan
Implementasi Pembinaan Manajemen Pelaporan Keuangan Koperasi UMKM Berbasis IT
E-Permak Focus Group Discussion (FGD), di Hotel Marina Ambon, Senin (5/12/2022).
Pembinaan
ini dilaunching Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie dengan mengusung tema
“Digitalisasi Koperasi UMKM menuju Ekonomi Mandiri”.
Kegiatan ini
merupakan gagasan inovasi dari proyek perubahan, berkaitan dengan satu OPD satu
Inovasi, maka inovasi pembinaan ini merupakan sebuah kebutuhan yang perlu
dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM Provinsi Maluku agar dapat memenuhi kriteria
koperasi sehat dan berkualitas, yang ditandai dengan salah satunya adalah
pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi pada setiap penutupan tahun
buku.
Selanjutnya
FGD ini melibatkan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat Unpati Ambon,
perihal digitalisasi koperasi dan UMKM Maluku menuju ekonomi mandiri akan
memberikan dukungan pengembangan koperasi UMKM di era modern.
Sementara Penjabat Sekda mengatakan, sebagai lembaga
penopang pertumbuhan ekonomi di daerah, maka Dinas Koperasi dan UMK memiliki
peran penting sehingga pemerintah memberikan support bagi pengembangan koperasi
dan UMKM di Maluku.
“Selain
itu, FGD diharapkan dapat menghasilkan sumbangan pikiran dalam membangun
informasi teknologi data koperasi UMKM Maluku, dan ekosistem digital yang
terbuka dan bermanfaat bagi dunia usaha,” katanya.
Menurutnya,
proyek perubahan dilakukan tetap konsisten agar tujuan dan sasaran kegiatan
dimaksud dapat tercapai, yang pada gilirannya seluruh anggota koperasi dan UMKM
dapat menerima manfaat bagi pengembangan koperasi UMKM, serta dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah Maluku.
“Implementasi
pembinaan manajemen keuangan koperasi dan UMKM diharapkan sebagai role model
yang dapat dilakukan semua Koperasi di Maluku maupun provinsi lainnya di
Indonesia, dalam memanfaatkan pembangunan ekonomi daerah Maluku,” ujar
Sadali.
Di tempat
yang sama, Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Maluku, Mohammad Nasir
Kilkoda menerangkan, dari data koperasi aktif di Maluku yang berjumlah 2.551,
ternyata yang menyelenggarakan RAT hanya 138 koperasi atau 5,4 persen. Hal
inilah yang disampaikan bila penyebabnya adalah karena pengurus koperasi
umumnya tak mampu menjanjikan laporan koperasi yang baik.
Kadis
menyampaikan ,Selain itu anggota koperasi tak dapat menerima informasi atas
hasil usaha yang dijalankan oleh pengurus koperasi selama 1 tahun berjalan,
termasuk koperasi sulit mengakses pinjaman uang di lembaga perbankan karena tak
mampu menyajikan laporan keuangan. Hal yang sama juga terjadi pada UMKM,
apabila tidak mampu membuat laporan keuangan maka akan sulit mengakses keuangan
di lembaga perbankan.
“Oleh karena
itu, dengan inovasi proyek perubahan yang kami lakukan akan meningkatkan SDM
pengurus koperasi dan UMKM dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
penggunaan aplikasi ini secara baik, penggunaannya mudah dan cepat dan dapat
menghasilkan laporan keuangan sesuai kebutuhan koperasi dan UMKM di Maluku
sesuai standar akuntansi,” tukasnya.
Kegiatan ini
dihadiri sejumlah para pejabat di jajaran Dinas Koperasi UMKM provinsi Maluku,
sejumlah Ketua Koperasi / UMKM dan lainnya.
(dp-19)