![]() |
Kantor PLN Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar |
Saumlaki, Dharapos.com – Manager Unit Layanan Pelanggan
(ULP) PLN Saumlaki Nicolas Rangkoly menyatakan saat ini pihaknya masih kesulitan mengatasi jaringan listrik di PLN
Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku yang terus padam.
Kesulitan yang dihadapi para petugas PLN di wilayah itu
adalah adanya kesalahan eksternal atau penyebab dari luar yang mengakibatkan
sering terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Pemadaman secara tiba-tiba
itu mengakibatkan terjadinya kerusakan pada mesin pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD).
“Dua minggu lalu saya baru kembali dari Adaut, saya
mencoba ikuti perkembangan operasi di sana. Untuk sistem operasi mesin itu siap
namun ada kesalahan eksternal atau dari luar. Kendala eksternal yang dihadapi
adalah minimnya dukungan masyarakat saat ada gesekan dengan pohon. Padahal
kabel ini putus bukan satu hari, ini sudah berbulan-bulan,” kata Rangkoly
di Saumlaki, Jumat (27/1/2023).
Dia menyebut masyarakat di wilayah itu masih bersikap apatis
saat terjadi gesekan dahan pohon pada kabel listrik sehingga terjadi pemadaman
listrik secara tiba-tiba.
“Masyarakat di beberapa desa sulit di dekati sehingga PLN
kesulitan menyampaikan keluhan,” keluhnya.
Meski begitu, Rangkoly tak menampik tuduhan warga bahwa PLN
tidak siap sedia dan harus lebih dulu memberikan pelayanan yang maksimal.
“Tetapi kalau lampu padam terus maka kita akan susah
pendekatan. Karena jaringan listrik yang terbuka, rata-rata pohon yang menjadi
penyebab distribusi listrik tertahan terjadi disemua tempat,” katanya.
Kendati demikian, pihak PLN tetap berupaya semaksimal
mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain rutin berkomunikasi dengan warga, beberapa langkah
yang dilakukan adalah membuat group WhatsApp PLN Adaut menyapa, yang
mengakomodir seluruh kepala desa dan semua pemangku kepentingan di wilayah itu.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi antar pihak
PLN dengan semua pihak, untuk peningkatan kualitas pelayanan.
Selain itu, pihaknya menambah satu unit mesin pembangkit
listrik tenaga diesel dengan kapasitas 500 Kw untuk menambah tiga unit mesin
PLTD yang sudah beroperasi melayani para pelanggan dengan total beban puncak
adalah 450 Kw.
“Sebelumnya, listrik sering padam bergilir karena mesin
tidak mampu. Tapi sekarang, mesin PLN susah rusak karena perawatan yang cukup
baik, namun jika kena gesekan terus dari
dahan pohon maka tetap akan padam,”
katanya.
Rangkoly berharap, masyarakat hendaknya paham dan merelakan
pepohonan yang berada di wilayah aliran listrik untuk dipangkas, sehingga menghindari adanya
pemadaman listrik akibat gesekan dahan pohon di kabel listrik.
Pewarta : Novie Kotngoran