![]() |
KM. Tidar milik PT Pelni |
Ambon, Dharapos.com – Insiden naas yang menimpa La Hamuli saat terjatuh ke laut dari dek 7 KM. Tidar saat tengah berlayar di perairan Pulau Tiga-Wakasihu Senin (15/7/2019) menjadi sorotan banyak pihak.
Dalam insiden yang sama, petugas Navigasi Namlea, Arham yang berusaha menyelamatkan La Hamuli, ikut terseret jatuh ke laut lepas.
Sampai dengan berita ini dipublis, Arham belum juga ditemukan.
Terkait itu, Kepala DinasPerhubungan Provinsi Maluku, Frans Papilaya menekankan soal pengawasan terhadap penumpang harus menjadi catatan penting bagi operator perhubungan.
Hal ini demi menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Tetap harus ada pengawasan, kita harus menjamin keselamatan, kenyamanan selama masyarakat gunakan kapal itu,” terangnya kepada pers di kantor Gubernur Maluku, Rabu (17/7/2019).
Maka dari itu, lanjut Papilaya, pengawasan ketat terhadap keselamatan penumpang menjadi hal penting untuk diperhatikan operator.
Dengan peristiwa ini, menjadi catatan untuk semua insan perhubungan, untuk bagaimana membenahi manajemen di kapal supaya masyarakat bisa menggunakan kapal dengan baik.
“Sehingga insiden seperti itu tidak terulang lagi,” harapnya.
Termasuk juga pengawasan terhadap peredaran minuman keras (miras) di kapal.
“Itu kewajiban bagi petugas di kapal untuk mengawasi karena miras kan dilarang. Tetapi jika tidak diawasi dengan baik, jangankan miras, narkoba pun bisa lolos,” cetusnya.
Papilaya menambahkan, seluruh peristiwa tersebut sudah dilaporkan KSOP ke Kementerian Perhubungan.
(dp-19)