Ambon,
Untuk kesekian kalinya, Maskapai Penerbangan Lion Air kembali berulah. Kali ini, menimpa Ny. J. Noya, warga Galala, Hative Kecil, Kota Ambon, salah seorang calon penumpang yang berencana akan berangkat dari Bandara Internasional Pattimura Ambon dengan tujuan Jakarta.
Pagi itu, Ny Noya, sesuai yang tertera di lembaran tiket miliknya, dijadwalkan akan berangkat pada Selasa (22/10), pukul 07.45 Wit menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT885. Usai melakukan check-in pada counter Lion Air dan mendapatkan nomor seat (tempat duduk) 16B sesuai Boarding Pass sebagaimana aturan lazimnya sebelum berangkat, Ny Noya langsung bergegas menuju ruang tunggu (Gate 4).
“Karena di Boarding Pass saya tertulis Gate (Pintu 4) maka saya langsung menuju ke ruangan yang dimaksud,” ungkapnya kepada salah satu kru Dhara Pos, yang saat itu juga sedang berada di ruang check-in bandara.
Namun, setelah sekian lama menunggu, Ny Noya mulai curiga dan bertanya-tanya dalam hatinya karena sudah jam O8.00 Wit tapi para penumpang masih pada duduk menunggu.
“Saya baru tersadar kalau saya berada di ruangan yang salah karena para penumpang yang satu pesawat dengan saya sudah pada berangkat melalui Pintu 3 (Gate 3). Itupun saya tahunya setelah mengecek kembali di counter tempat saya check-in tadi bahwa saya sudah ketinggalan pesawat,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Dirinya langsung komplain dengan ketidakbecusan cara kerja para petugas yang berada di counter check-in, dan mendesak untuk diikutkan pada pesawat berikutnya yang dijadwalkan akan berangkat pada pukul 12.00 Wit.
“Diboarding pass saya tertulis Gate 4 tapi berangkatnya dari Gate 3, inikan sudah tidak sesuai. Barang-barang saya juga sudah pada berangkat duluan dengan pesawat tadi makanya saya suruh mereka untuk usahakan naik pesawat berikutnya,” bebernya.
Namun setelah menunggu, harapannya untuk bisa ikut dengan pesawat berikutnya tetap tidak bisa terpenuhi karena alasannya, kapasitasnya sudah penuh. Dan, yang lebih parahnya lagi, tiket yang telah dibeli dengan harga Rp 800.000,- lebih tidak bisa gunakan alias hangus.
“Kata mereka tiket saya hangus, lalu mereka usulkan untuk naik pesawat Sriwijaya siang hari itu juga dengan biaya tiket dari kantong saya karena tidak ada pergantian uang. Cuma harga tiketnya Rp. 2.800.000,- lebih makanya saya tolak usulan mereka,” ujar Ny Noya yang selama ini berdomisili di Bandung, Jawa Barat..
Walaupun kecewa atas kejadian yang menimpanya, namun dirinya tidak mau memperpanjang masalah tersebut dan lebih memilih untuk menunda keberangkatannya.
“Kecewa sih kecewa, tapi mau gimana lagi. Jadi, nanti saya berangkatnya hari Jumat (25/10) karena harga tiketnya lebih murah sekitar Rp 1,7jutaan,” tambah Ny Noya saat dihubungi sorenya melalui telepon seluler, pada hari yang sama.
Sementara itu, Indra Syahputra, petugas Lion Air yang mengurusi masalah ini mengelak keteledoran yang dibuat Lion Air terhadap penumpangnya.
“Sebenarnya, Ibu ini yang salah karena langsung pergi tanpa menanyakan kepada kami terlebih dahulu. Di sistem kami memang yang munculnya Gate 4 tapi harusnya ditanyakan lagi sehingga ada penjelasan dari kami,” elaknya ketika dikonfirmasi Dhara Pos terkait kejadian tersebut.
Atas kejadian ini, salah seorang penumpang yang juga dekat dengan lokasi kejadian ikut mengomentari apa yang dialami Ny Noya.
“Maklum saja, namanya juga maskapai murah, jadi pelayanannya juga pasti seperti itu,”tudingnya.(ajr)