Papua, Dharapos.com
Ketua DPR Papua Yunus Wonda, SH melakukan kunjungan kerja di SD Inpres Kampung Sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
![]() |
Ketua DPRP berfoto bersama para murid |
Kunker tersebut dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua.
Wonda di dampingi ketua Komisi V Yakoba Lokbere, ketua Komisi IV Boy Dawir, serta anggota DPRP lainya antara lain Nason Utty dan Sinut Busup serta Sekretaris Dewan (Sekwan) Yuliana Waromi.
Sementara itu, dari Pemprov Papua Kepala BPAD Provinsi Papua Anie Rumbiak dan Staf dari Disdikbud Papua.
Kepada wartawan, Wonda mengatakan kunjungan yang dilakukan ini sebagai wujud tangung jawab moral yang sudah direncanakan sejak lama sehingga baru terealisasi saat ini.
“Kunjungan ini merupakan mimpi yang sudah lama sehingga akhirnya saya bisa datang untuk kembali melihat SD Kampung Sereh,” ungkap Wonda yang juga merupakan alumni SD Inpres Kampung Sereh.
Diakuinya, sekolah tersebut yang telah membuat dirinya mengenal akan huruf, membaca dan menulis sehingga sekolah ini mempunyai kenangan tersendiri bagi dirinya.
“Setiap orang harus menyadari darimana dia berada dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya jika bisa kembali memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan sekolah tempat dirinya pernah menuntut ilmu,” cetus Wonda.
Kunjungan ini, lanjut dia, sebagai motivasi bagi para siswa agar mereka tahu kalau sekolah yang saat ini tempat mereka menuntut ilmu telah menghasilkan pemimpin-pemimpin daerah sehingga ada kebanggan dan semangat belajar yang terlahir dalam diri setiap murid.
“Selama 5 tahun rencana ini selalu gagal karena terbentur dengan berbagai kesibukan sehingga menjadi beban yang cukup panjang dan hari ini baru terlaksana,”akunya.
Wonda pun berjanji untuk membantu pihak sekolah guna menyelesaikan pembangunan pagar sekolah.
Pada kesempatan tersebut, Badan perpustakaan dan Arsib daerah memberikan bantuan buku pelajaran dan bacaan sebanyak 4.600 judul buku termasuk buku tulis sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan pendidikan di SD Inpres Kampung Sereh.
Kepala Sekolah SD Inpres Kampung Sereh, Agustina Kaitjily merasa terharu dan memberikan apresiasi mendalam atas kunker yang dilakukan Ketua DPRP Yunus Wonda beserta rombongan yang meluangkan waktu untuk berkunjung ke sekolahnya sekaligus melihat apa yang menjadi kekurangan dari sekolah.
“Sebagai guru yang pernah mengajar Yunus Wonda, kami merasa berterima kasih atas kunjungan serta dukungan dan motivasi yang diberikan bagi kami pihak sekolah,” ungkapnya.
Agustina mengakui, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh SD Inpres Sereh diantaranya, pelepasan tanah sekolah, pembangunan pagar serta ruang belajar yang masih perlu di tambah mengingat jumlah murid yang terus meningkat setiap tahun.
“Kita masih butuh dua ruang belajar dan kelanjutan pembangunan pagar sekolah serta perbaikan sarana air bersih,” ujar Agustina.
Ditambahkan, SD Inpres kampung Sereh memiliki 307 siswa, dimana 99,5 persen merupakan putra-putri asli Papua. Walaupun diakui daya serap berbeda-beda namun para murid ini memiliki semangat belajar yang tinggi.
”Anak-anak mempunyai semangat belajar yang tinggi, untuk itu kami terus mendorong mereka,” ujarnya.
Sementara, ketua Komite Sekolah, George Ondikleu mengatakan, partisipasi orang tua dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan di SD Inpres Kampung Sereh sangat besar dan apa yang di usulkan oleh pihak sekolah sebagai tanggung jawab dan partisipasi komite sangat diterima baik oleh para orang tua.
”Sampai saat ini iuran yang dibebankan kepada komite masih sangat wajar dan tidak ada keberatan dari para orang tua,”kata George
Menanggapi kebutuhan yang ada, Kepala Bidang Pendidikan SD Kabupaten Jayapura, Gerald Berhitu mengatakan, untuk pengembangan ruang kelas untuk SD Inpres Kampung Sereh, pihaknya akan mendorong agar dapat teralisasi pada tahun 2016.
“Kalau ruang kelas nanti kita rancang untuk tahun 2016,” kata dia.
Lanjutnya, untuk penambahan ruang kelas tentunya seiring dengan penambahan tenaga pengajar, namun hal ini nantinya akan dikoordinasi serta sesuai prosedur yang ada sehingga kebutuhan tenaga pengajar dapat terpenuhi.
Diakui untuk kabupaten Jayapura masih kekurangan tenaga pengajar karena minimal 1 guru harus menangani 30 siswa.
“Kami kesulitan didaerah terpencil, masih kekurangan guru, dan hal ini nanti kita bicarakan,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Wonda juga memberikan bantuan bagi pembangunan rumah pastori jemaat Gereja Kristen injili (GKI) Jemaat Solafide Kampung sereh, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pembangunan pastori ini juga untuk kelangsungan pelayanan gereja sehingga semua orang terpanggil untuk sama-sama mendukung dan mendorong pembangunan pastori tersebut,” ungkapnya.
Untuk itu, Wonda telah berkomitmen untuk bersama-sama dengan panitia dan jemaat membangun pastori ini hingga selesai.
“Ini wujud rasa kepeduliaan kita dan merupakan tanggung jawab kita untuk pengembangan pelayanan gereja,” terangnya.
Sumbangan yang diberikan berupa besi untuk penyelesaian fondasi yang langsung diserahkan oleh Wonda kepada ketua panitia serta pelayan jemaat GKI Solafide Kampung Sereh.
Ketua Panitia Pembangunan Rumah Pastori, George Ondikleu mengatakan, dengan bantuan yang diberikan Ketua DPR Papua telah membantu mengurangi beban panitia dan jemaat dalam pembangunan rumah pastori.
Dengan bantuan yang diberikan ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat kerja bagi jemaat untuk bersama-sama membangun rumah pastori sehinga dapat rampung dan dipergunakan untuk menunjang pelayanan gereja.
“Sebagai ketua panitia pembangunan, kami berharap dengan adanya bantuan ini, jemaat bertambah semangat untuk membangun rumah pastori,” harap George.
(Harlet/Moz)