 |
| Ilustrasi perusakan rumah |
Tiakur, Dharapos.com
Kinerja Kapolsek Babar Timur dan jajarannya dalam menangani sejumlah kasus perkara di wilayah tersebut patut dipertanyakan.
Hal ini disampaikan salah satu tokoh masyarakat desa Watuwei, Sadrak Madarch kepada Dhara Pos, baru-baru ini.
Fakta tersebut, menurut Madarch, terlihat dalam penanganan kasus perusakan sebuah bangunan rumah milik Hein Madarch di desa Watuwei, Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Ia menilai bahwa kinerja pihak kepolisian di kecamatan Babar Timur sangat diragukan atas penanganan kasus tersebut.
Madarch menuturkan, kejadian perusakan tersebut berlangsung pada tanggal 15 Juli 2015 sekitar pukul 23:30 WIT dimana terjadi aksi pengrusakan sebuah bangunan rumah tinggal milik Hein Madarch berukuran 5 x 5 meter yang di duga kuat para pelakunya masing-masing JM, FT, AM, YW dan MW.
Aksi perusakan tersebut diduga dipicu lantaran terjadinya perbedaan pendapat menyangkut perbatasan hak ulayat/petuanan yang belum di selesaikan secara kekeluargaan oleh pihak-pihak yang bersengketa.
Karena merasa tidak puas, si pemilik (Madarch) langsung melaporkan hal tersebut ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Polsek Babar Timur di desa Letwurung, sejak tanggal 18 Juli 2015.
Kemudian Polisi telah melayangkan surat pemberitahuan kepada kepala desa Watuwei agar memerintahkan JM, FT, AM, YW dan MW untuk segera menghadap ke Polsek Babar Timur pada tanggal 21 Juli 2015.
Namun hingga berita ini dimuat, para pelaku tidak datang memenuhi panggilan Kepolisian.
Atas fakta ini, Madarch mendesak pihak Polsek Babar Timur untuk segera memanggil para pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
“Saya minta polisi harus bergerak cepat menangani kasus ini, dan tidak membiarkannya berlarut-larut,” desaknya.
(dp-31)
