![]() |
Gubernur Murad Ismail membuka dengan resmi Kongres AMGPM ke 29 Tahun 2020 yang ditandai pemukulan tifa |
Ambon, Dharapos.com – Gubernur Murad Ismail membuka dengan resmi Kongres Angkatan Muda Gereja Protestan
Maluku (AMGPM) ke-29 Tahun 2020.
Pembukaan ditandai dengan
pemukulan tifa dan berlangsung di Jemaat
Gereja Protestan Maluku (GPM) Pniel Wayame Klasis Pulau Ambon Utara, Jalan Ir.
M. Putuhena, Ambon, Minggu (25/10/2020).
Gubernur dalam kesempatan itu
menyampaikan tiga pesan penting yang harus dimiliki pemuda gereja.
Pertama, pemuda gereja harus
memiliki karakter keberanian. Artinya dari keberanian yang dimaksud adalah,
berani mengatakan benar atau salah di lingkungan sosialnya dan dalam
kemasyarakatan.
Sebab, kata Gubernur Maluku,
akhir-akhir ini banyak bermunculan berita hoax. Maka, pemuda gereja harus
memiliki mind set yang positif dan konstruktif sehingga berani mengatakan benar
dan salahnya sesuatu hal yang terjadi.
Kedua, kejujuran. Pemuda geraja
harus dapat mengerjakan hal-hal besar dan
setia berlaku jujur terhadap hal-hal terkecil.
Dan ketiga adalah keadilan.
Keadilan, menurut Gubernur Maluku, akan sangat erat kaitannya dengan
kesejahteraan.
”Sulit sekali bagi seseorang
untuk mempertahankan nilai keadilan ketika diperhadapkan dengan masalah
kesejahteraan. Orang bisa saja mengorbankan keadilan demi memperoleh
kesejahteraan. Disinilah peran penting pendidikan karakter dan moralitas agar
AMGPM memahami hakikat keadilan,” tegasnya.
Sebagai pemimpin daerah, lanjut
Gubernur, dirinya berharap kongres AMGPM ini harus dimanfaatkan untuk memenuhi
panggilan Kristiani yang mampu melahirkan gerakan positif, kritis, inovatif dan
kreatif dalam membangun karakter pemuda yang berkualitas.
“Inikan organisasi
keagamaan. Boleh berpolitik tapi tidak politik praktislah. Maksudnya, view untuk
kegiatan agama dan pemuda AMGPM ini, saya berharap mereka harus ada tiga
karakter yaitu keberanian, kejujuran dan keadilan. Karena, kalau tiga hal ini
saja sebagai karakter berarti Maluku pasti luar biasa melesat kedepan. Dan
mereka bisa memilah antara hal baik atau tidak baik, berani mengatakan yang
benar itu benar, salah itu salah. Itu yang harus dituntut oleh kita orang
beragama,” katanya.
Dalam kongres yang bertemakan
“Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah
Keselamatanmu” ini, mantan Dankor Brimob ini memberitahukan, bila tema
tersebut memberi syarat bahwa AMGPM sangat optimis dan siap menghadapi
tantangan zaman yang terus berubah.
“Dalam pandangan saya, untuk
dapat mengimplementasikan tema tersebut, maka AMGPM harus memiliki tiga
karakter tadi. Saya juga akan menyampaikan kepada pemuda Islam (Organisasi
Islam) untuk memiliki tiga karakter ini,” katanya lagi.
Agenda kongres lima tahunan ini,
lanjut Gubernur, menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjalanan
AMGPM. Sebab, kongres ini merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan
secara organisasi. Atas dasar itu, dirinya memberikan apresiasi kepada panitia
penyelenggara yang melaksanakan kongres ini secara virtual dan menerapkan
protokol kesehatan, sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Moto AMGPM menjadi Terang
dan Garam Dunia adalah panggilan suci sekaligus amanah dari Tuhan.
Konsekuensinya, AMGPM harus dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sebab menjadi
Garam berarti Memberi Cita Rasa dan menjadi Terang berarti memberi Cahaya
Penuntun,” lanjutnya.
Gubernur menambahkan, AMGPM
haruslah cerdas, memahami lingkungan sosialnya yang terus berubah. Pemuda Gereja
juga harus proaktif, terlibat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat agar mampu memberi warna tersendiri dalam bingkai hidup
persaudaraan.
“Disadari bahwa sosok pemuda
selalu identik dengan sikap idealis dan kritis. Namun bagi saya, akan jauh
lebih baik jika pemuda dapat tampil, inovatif dan tidak ikut politik
praktis,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kongres
ke-29 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) di Jemaat GPM Wayame –
Klasis Pulau Ambon Utara ini, akan berlangsung hari ini hingga tanggal 28
Oktober 2020. Kongres dilangsungkan secara virtual diikuti kurang lebih 300
orang dari 34 daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara, dengan mengutamakan
protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Dalam Kongres pemilihan Ketua
Umum, Sekertaris serta Pengurus Besar AMGPM ini, peserta dibagi menjadi tujuh
spot utama selain Gereja Pniel Wayame sebagai sentral pembukaan kongres, yakni
Gereja Eirene (Souhoru) dan Gereja
Bethesda (Hative Besar), Gereja
Ebenhaezer (Rumah Tiga), dan Fajar Hidup
(Rumah Tiga), Gereja Bethesda
(Poka), dan Gereja Sejahtera (Poka).
Kongres ini dihadiri Wakil
Gubernur Maluku Barnabas Natanhiel Orno, Sekretaris Daerah Maluku Kasrul
Selang, Karo Humas dan Protokol Setda Maluku Melky Lohy dan Forkopimda lingkup
provinsi, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Sekwan DPRD Maluku Boedewin
Wattimena, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Rektor Unpatti Ambon Dr.
Marthinus J. Saptenno dan tamu undangan lainnya.
(dp-19)