Momen Wagub Barnabas Orno saat peletakkan batu penjuru pembangunan gedung Gereja Latahol, Jemaat GPM Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (13/3/2022) |
Saparua,
Dharapos.com – Wakil Gubernur Barnabas Orno
resmi meletakkan batu penjuru pada pembangunan gedung Gereja Latahol, Jemaat
GPM Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (13/3/2022).
Pelaksanaan
peletakan batu penjuru ini, juga diselingi dengan pemancangan tiang bermula
gedung gereja.
Biaya yang
dibutuhkan untuk pembangunan Gereja senilai Rp3,6 miliar.
Salah satu
tujuan pembangunan Gereja Latahol, agar Jemaat GPM Haria dapat memiliki sebuah
gedung yang layak dipakai, demi menunjang kebutuhan peribadahan maupun
pelayanan keumatan lainnya, serta dapat menjawab rentang kendali pelayanan dan
jarak tempuh dari gedung gereja induk.
Wagub Orno,
pada kesempatan itu, menyampaikan selamat dan memberikan apresiasi kepada
Jemaat GPM Haria yang berketetapan hati, untuk membangun rumah Tuhan sebagai
tempat memuji dan membesarkan nama Tuhan.
Di era
globalisasi saat ini, fungsi dan peranan institusi agama semakin strategis
dalam menciptakan harmonisasi dinamika kehidupan.
“Kita
menyadari bahwa seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, tantangan dan
cobaan semakin sensitif yang berkembang di tengah masyarakat, dapat berpotensi
menimbulkan gejolak dan konflik yang rawan akan berpecahan dan pertentangan,”
katanya.
Menurut
Wagub Orno, gereja dan agama dalam kiprahnya di tengah dunia, terpanggil dan
memiliki peran penting dan strategis dalam pembentukan karakter untuk menjalani
aktivitas sehari-hari.
Melalui
tempaan dan bimbingan dari Gereja beserta seluruh perangkat pelayanannya, maka
kualitas kehidupan umat akan semakin baik imannya, yang akan berdampak terhadap
perilaku umat.
“Dengan
demikian, suasana kehidupan yang saling menghargai dan menghormati antar sesama
umat beragama akan terus terjaga,” ujar Orno.
Sehubungan
dengan hal tersebut, mantan Bupati Kabupaten MBD itu menyampaikan beberapa hal.
Pertama,
Gereja adalah sebuah persekutuan dan kehidupan religius bersama Allah yang
berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
Mencermati
pentingnya makna keberadaan Gereja tersebut, maka pembangunan Gereja tentunya
tidaklah hanya dimaknai sebatas pada pembangunan saja, namun menjadi wahana
pembinaan dan pengembangan mental spiritual umat Kristiani, yang berakar pada
persekutuan dalam membangun iman dan jati diri orang percaya.
Wagub Barnabas Orno saat menyampaikan pernyataan sebelum peletakkan batu penjuru |
Kedua,
sebagai mitra kerjasama pemerintah dalam membangun bangsa, Gereja diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam pembinaan jemaat secara berkelanjutan
sesuai agenda kerja GPM.
Hal ini
untuk membentuk karakter jemaat agar memahami kedudukannya sebagai anggota
jemaat dan warga negara, yang bertanggung jawab dan memiliki tingkat
partisipasi terhadap berbagai program dan kebijakan pemerintah.
Ketiga,
meskipun gedung Gereja masih dalam proses pembangunan, namun hendaknya
keberadaan jemaat dapat berkembang dalam persekutuan antar sesama jemaat maupun
jemaat tetangga, sehingga dapat menghasilkan jemaat yang tangguh beriman sesuai
amanat agung kristus.
Ke empat,
dalam beberapa waktu belakangan ini sering terjadi konflik antar negeri di
wilayah kerja Klasis Pulau-Pulau Lease. Namun, Pemerintah Provinsi Maluku tetap
mendorong upaya perdamaian.
Wagub Orno berharap,
Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah agar lebih proaktif dalam
menyelesaikan berbagai sengketa antar warga di wilayahnya.
Ia juga
berharap, warga Jemaat GPM Haria, dapat bekerjasama membangun rumah Tuhan.
“Saya
berharap kepada saudara pendeta dan jemaat serta jajaran klasis pulau-pulau
lease, berperan sebagai agen perdamaian serta menyebarkan ajaran hukum kasih
Kristus kepada seluruh masyarakat, melalui mimbar khutbah pada ibadah minggu,
ibadah sektor, ibadah unit dan lain sebagainya,” harap Wagub.
Turut
hadir, Ketua DPRD Maluku Lucky
Wattimury, Ketua Komisi III Richard Rahakbauw beserta anggota komisi Anos
Yeremias, Wakil II MPH Sinode Pendeta Hendrik Hetharie, jajaran Klasis GPM
Pulau-Pulau Lease, jemaat GPM Haria beserta perangkat pelayanan, pemerintah
Negeri Haria dan Siri-Sori Islam dan undangan lainnya.
(dp-19)