Ambon, Dharapos.com
Gubernur Maluku Ir. Said Assagaf membuka debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tingkat nasional, yang berlangsung di Islamic Center, Kota Ambon, Provinsi Maluku Senin (8/6).
![]() |
Ir. Said Assagaff |
Lomba yang dikuti siswa- siswi SMA, MA dan SMK mengangkat tema “Dengan lomba debat bahasa Indonesia dan Inggris di provinsi Maluku, kita tingkatkan sumber daya manusia berbudaya dalam membaca dan berbahasa dalam meyambut perdagangan bebas ASEAN”.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi kekikinian bangsa Indonesia, dan karena itu dalam pandangan saya, ada dua hal penting yang menjadi sorotan kita, serta komitmen kita untuk menjadikan lomba debat sebagai ajang untuk membangun SDM yang berbudaya dalam membaca dan berbahasa,” ungkap Gubernur.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbudaya, jelasnya, menjadi perenungan bangsa ini ditengah derasnya arus globalisasi dan revolusi teknologi, yang tidak hanya menggerus watak dan karakter generasi muda tetapi juga mempengaruhi kualitas penguasan dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi dan berargumentasi dalam masyarakat.
“Karena itu lomba debat merupakan suatu langkah progesif sebagai bagian gerakan revolusi mental yang diarahkan untuk membangun watak, karakter dan jati diri keindonesiaan generasi muda bangsa yang berbudaya dan beradab,” cetus Gubernur.
Dengan demikian, siswa selaku generasi muda memiliki identitas dan idealisme Pancasila dan menujung tinggi nilai-nilai miral budaya, agama, serta membangun budaya positif, dan sifat hidup unggul, baik keunggulan dalam kecerdasan, keunggulan mental juga keunggulan motivasi untk selalu menjadi yang terbaik.
“Komitmen kita untuk menjadikan lomba debat sebagai wadah untuk mempersiapkan kompetensi siswa dalam menghadapi pasar bebas atau ekonomi ASEAN. Dalam lomba debat siswa tidak hanya dituntut untuk mampu mengungkapkan ide dalam bahsa Indonesia maupun inggris tetapi juga menuntut siswa mampu mengetahui pengetahuan global, menganalisis sebauh keputusan dan meyakinkan publik dengan argumen yang tepat,” tambahnya.
Oleh karena itu, lomba debat bahasa Indonesia dan bahasa inggris yang dilaksanakan di kota Ambon dapat menjadi media efektif untuk melatih kemampuan berneogosiasi dan berargumentasi dalam skala internasional, serta menginternalisasi semangat kompetensi yang positif.
Sementera itu Direktur Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Harry Iskandar, mengatakan kegiatan debat bahasa inggris dan bahasa Indonesia diikuti siswa SMA di 34 Provinsi, dimana peserta yang hadir merupakan juara dari masing-masing daerah, dengan mengikuti seleksi secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat Provinsi.
“Sebenarnya debat bahasa inggris dan bahasa Indonesia dilaksanakan secara terpisah, namun mulai tahun ini dan seterusnya debat bahasa Indonesia dan inggris akan dilakukan secara bersamaan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan di kota Ambon sungguh sangat istimewa karena merupakan pelaksanaan pertama kedua kegiatan secara bersama ini di kota Ambon manise.
Menurutnya, debat National School Debating Championship(NSDC) juga juga menjadi wahana seleksi delegasi Indonesia untuk mempersiapkan the World School the beting championship yang merupakan kompetensi parlementer terbersar sedunia untuk tingkat internasional.
Indonesia telah berpartisipasi di ajang ini sejak 2001, dan kompetensi ini pada tahun lalu diikuti oleh 51 negara, prestasi Indonesia di ajang ini cukup membanggakan, sampai saat ini Indonesia telah tiga kali masuk putaran 16 besar, dan peserta terbaik diraih pada tahun lalu, dimana Indonesia masuk peringkat 11 diatas Amerika Serikat, Singapura, Wales.
“Dari prestasi yang ditoreh oleh siswa-siswi Indonesia, saya mempunyai keyakinan bahwa siswa-siswi Indonesia akan meraih peringkat teratas pada ajang tersebut,”yakinnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Maluku juga melantik pengurus IATA Maluku yang dieketuai oleg Dekan FKIP Universitas Pattimura, dan kepengurusannya terdiri dari seluruh unsur pendidikan di kota Ambon.
(07/rr)