![]() |
Musrenbang tingkat Kecamatan Tansel bertempat di aula Gereja Katolik Stasi Tri Tunggal Maha Kudus Sifnana, Desa Sifnana, Sabtu (14/3/2020) |
Saumlaki, Dharapos.com – Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) yang bertempat di aula Gereja Katolik Stasi Tri Tunggal Maha Kudus Sifnana, Desa Sifnana, Sabtu (14/3/2020).
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya Musrenbang sebagai wadah yang disediakan oleh Pemerintah untuk mendengar saran dan masukan dari masyarakat, tokoh agama, pemuda serta tokoh perempuan.
Untuk itu, Musrenbang bukanlah sesuatu yang bersifat seremoni.
“Musrenbang ini dalam rangka merangkumkan berbagai rencana ditingkat desa untuk dirangkumkan menjadi sebuah rancangan di tingkat kecamatan dan selanjutnya nanti disampaikan kepada Pemerintah Daerah dalam rencana pembangunan daerah pada tahun 2021,” urainya.
Di hadapan peserta, Fatlolon mengimbau agar mereka dapat terlibat aktif memberikan saran dan masukan tentang berbagai kebutuhan fisik maupun non fisik dan bukan berdasarkan keinginan semata.
“Ada beberapa hal yang perlu saya garis bawahi. Pertama, bahwa Tanimbar Selatan merupakan kecamatan yang sungguh sangat strategis karena berada pada ibu kota kabupaten Kepulauan Tanimbar” katanya.
Maka dari itu, Bupati memandang perlu untuk hadir dan menyaksikan langsung prosesnya dari awal hingga akhir.
Keseriusannya mengikuti proses dari awal hingga akhir karena ada begitu banyak kegiatan penting yang diusulkan dari tingkat desa hingga tingkat kecamatan yang tidak diakomodir selama ini.
“Saya sebut seperti di Gunung Nona dan BTN. Tahun lalu, saya datang ke sana dan melihat kejadian tanah longsor dan ada beberapa rumah yang dalam keadaan rusak berat. Meskipun sudah berkunjung, hingga saat ini belum ada penanganan,” kesalnya.
Dia menyebutkan penyebabnya adalah beberapa SKPD sering membuat program berdasarkan keinginan pribadi dan bukan sesuai kebutuhan.
Dia mencontohkan, kejadian longsor di wilayah kelurahan Saumlaki seperti di Gunung Nona dan BTN beberapa waktu lalu.
Kendati saat kejadian, Bupati memboyong sejumlah pimpinan SKPD teknis untuk turun langsung melihat kondisi di lapangan namun dalam kebutuhan tersebut tidak dianggarkan dalam APBD 2020.
“Padahal kerusakan ini terjadi di depan mata kita. Pagu anggarannya lebih banyak diarahkan kepada program-program yang bersifat pemantauan dan pendampingan yang memakan dana fantastis dan miliaran rupiah supaya nanti menambah pundi-pundi pribadi” kecamnya.
(dp-47)