Utama

Nelayan Luar Rutin Melakukan Aksi Pencurian Hasil Laut MBD

24
×

Nelayan Luar Rutin Melakukan Aksi Pencurian Hasil Laut MBD

Sebarkan artikel ini
pelabuhan
Perairan Pulau Kisar, MBD

Tiakur, Dharapos.com
Aksi pencurian hasil laut di sejumlah wilayah di kabupaten Maluku Barat Daya rutin terjadi.

Kebanyakan dilakukan oleh masyarakat nelayan dari luar kabupaten MBD bahkan dari luar provinsi Maluku yakni dari pulau Alor – Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali dan pulau Selayar (Sulawesi Selatan).

Informasi yang dihimpun Dhara Pos dari sejumlah masyarakat di Pulau Romang dan Wetar mengakui jika aksi pencurian ikan di wilayah laut MBD ini sering terjadi saat musim barat tiba.

“Saat musim barat tiba, para pencuri hasil laut tersebut berpura-pura datang dan berlindung di daerah-daerah yang memiliki potensi laut berlimpah dan beralasan bahwa kondisi laut tidak bersahabat sehingga mereka belum bisa melanjutkan perjalanan ke daerah yang menjadi tujuan mereka,” beber salah satu warga yang meminta namanya tidak dimuat, pekan kemarin.

Ketika mereka diterima untuk berlindung, maka kesempatan tersebut langsung manfaatkan untuk melakukan aksi pencurian. Kemudian hasil pencurian di perairan MBD itu dipasarkan ke NTT dan Bali bahkan sampai ke negara Timor Leste.

Sumber juga menambahkan, masalah pencurian ikan di MBD sudah sering terjadi setiap tahun berjalan.

Menyimak fakta ini, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten MBD, Ir. Jhoni J. Kay yang dikonfirmasi Dhara Pos di ruang kerjanya, mengaku jika pihaknya juga telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait masalah tersebut.

Oleh karena itu, DKP MBD sudah memprogramkan di tahun 2015 ini akan dilakukan pengadaan kapal pengawasan untuk mengawasi sumber daya laut yang ada di kabupaten berjuluk Kalwedo ini terhadap aksi para nelayan yang sering melakukan pencurian ikan di wilayah tersebut.

Sumber daya laut di MBD, diakui Kadis, memiliki potensi tinggi sehingga sangat menarik minat para nelayan dari luar kabupaten bahkan luar Provinsi Maluku seperti Alor (NTT), Bali dan Selayar (Sulsel) untuk datang mengambil hasil laut di wilayah MBD.

Dan untuk mencegah hal itu maka diperlukan adanya sarana berupa kapal pengawas.

“Pada November mendatang, kapal tersebut sudah datang dan langsung siap dioperasikan. Kami juga akan melakukan kerja sama dengan pihak TNI-AL dan Pol Airud untuk membantu dalam mengawasi dan mengamankan hasil-hasil laut yang ada di daerah ini dari nelayan-nelayan yang datang dari luar Maluku itu,” paparnya.

Di kesempatan tersebut, mantan Asisten II Setda Kabupaten MBD ini juga menambahkan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan penahanan dan pemeriksaan surat-surat terhadap 14 kapal ikan yang datang dari luar MBD.

Setelah diperiksa, ternyata kapal-kapal tersebut terbukti tak memiliki izin operasi.


(dp-17)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *