![]() |
Penyerahan bantuan oleh PT INPEX kepada kelompok tani Dalam Lese, MTB |
Saumlaki, Dharapos.com
Sebagai wujud dari kepedulian dan tanggung jawab social (CSR), tercatat sepanjang tahun 2014 kemarin, PT. INPEX telah sukses melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Diantaranya, peningkatan kompetensi para guru Bahasa Inggris, pembentukan Saumlaki English Club di kalangan pelajar, pelatihan pengembangan tenun ikat Tanimbar dan pelatihan budidaya rumput laut serta pelatihan pertanian organic bagi para petani di beberapa lokasi di Maluku Tenggara Barat (MTB).
Tahun ini, dukungan INPEX dalam memajukan perekonomian MTB kembali ditunjukkan melalui bantuan alat tani kepada petani di Kabupaten MTB.
Bertempat di kebun milik ketua kelompok tani Dalam Lese, INPEX menyerahkan bantuan berupa 1 unit Hand Tractor, 1 unit Mesin Potong Rumput, 1 unit alat tanam biji-bijian, 1 unit alat pelubang dan 1 set material pembuatan paparisa (kayu, paku, bahan atap) kepada ketua kelompok tani Dalam Lese, Qwirinus Luturmele pada pertengahan Juli 2015.
Hal tersebut dijelaskan oleh Arie Nauvel Iskandar – Manajer Komunikasi atau Corporate Communication Manager INPEX kepada Dhara Pos melalui siaran persnya kemarin.
Proses serah-terima bantuan tersebut dihadiri dan disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian MTB – Elvis T. Watumlawar, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura MTB – Didimus Ranolat, Camat Tanimbar Selatan – Julius Sumanik dan pengurus maupun anggota kelompok tani Dalam Lese, yang adalah kelompok tani binaan PT. INPEX dari desa Kabiarat – Kecamatan Tansel, yang dibentuk sebagai model percontohan belajar pertanian organik bagi para petani MTB lainnya.
“INPEX berharap bantuan alat-alat pertanian akan memberikan kontribusi nyata demi peningkatan hasil pertanian di daerah MTB sekaligus meningkatkan kualitas kesejahteraan petani kedepannya,” ujar Manajer Investasi Sosial INPEX – Puri pada acara itu.
Puri menambahkan, bantuan ini adalah bagian dari program investasi sosial PT. INPEX guna meningkatkan perekonomian masyarakat MTB khususnya di bidang pertanian.
Selain itu, program ini bertujuan guna meningkatkan kualitas SDM petani terkait pengetahuan teknik bertani organik yang baik dan benar serta penggunaan sarana pertanian yang tepat dan dapat dimanfaatkan guna mempercepat waktu pengolahan lahan peranian.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pertanian MTB – Elvis T. Watumlawar mengatakan pendampingan dan pembinaan SDM yang efektif diakui menjadi kebutuhan yang perlu ditingkatkan bagi para petani di MTB.
“Kurang maksimalnya pemahaman dan pembinaan dalam pengelolaan lahan membuat petani MTB kerap tidak berhasil dalam memproduksi hasil tani yang baik dan berkelanjutan. Kami berterima kasih untuk bantuan INPEX melalui rangkaian program Pertanian Organik yang secara nyata mampu meningkatkan kemampuan bertani para petani MTB dan kualitas hasil taninya yang diharapkan dapat meningkatkan produksi tani di MTB,” ujar Elvis.
Arie Nauvel dalam siaran persnya juga menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir, pihaknya telah menjalankan program pertanian organik di desa Kabiarat dan desa Wowonda bekerja sama dengan Pemda MTB, LPEM UI, dan masyarakat di daerah julukan Duan-Lolat itu.
Alur pelaksanaan program yang telah dilakukan menurut Nauvel, diantaranya meliputi pertemuan antar kelompok tani terkait dengan pemahaman pentingnya melakukan pertanian organik, dilanjutkan dengan pendampingan kerja cocok tani yang antara lain mengenai tata cara penggunaan bibit yang tepat untuk bertani.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas hasil tani yang diharapkan tanpa merusak tanah sehingga kesempatan untuk produktivitas dapat meningkat.
Sebagaimana diketahui, PT. INPEX adalah Perusahaan Minyak dan Gas terbesar dari Jepang yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1966. Selama hampir 50 tahun di Indonesia, INPEX telah melaksanakan 41 proyek minyak dan gas bumi dan saat ini berpartisipasi dalam 10 blok migas yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi.
INPEX saat ini sedang mengembangkan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela yang terletak di lepas pantai, yaitu di Laut Arafura sekitar 155 km arah Barat Daya Kota Saumlaki. Proyek Abadi ini merupakan kilang LNG terapung pertama di Indonesia yang mendapat persetujuan dari pemerintah Indonesia.
(dp-18)