![]() |
Venantius Batlayeri |
Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) melaui Dinas Perikanan setempat saat ini tengah berupaya untuk mengatasi semakin berkurangnya pasokan ikan untuk kebutuhan masyarakat di pasar yang berdampak pada melonjaknya harga ikan.
Kepala Dinas Perikanan kabupaten MTB, Venantius Batlayeri mengatakan, MTB adalah daerah kepulauan dengan luas wilayah laut melebih wilayah darat dan memiliki kekayaan laut yang berlimpah termasuk perikanan.
Namun, meski kaya akan sumber daya alam lautnya, namun ketersediaan stok ikan di pasar Saumlaki kian berkurang.
Kondisi itu diperparah dengan adanya lonjakan penduduk dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) para nelayan lokal yang tidak berimbang sehingga mengakibatkan permintaan lebih tinggi daripada persediaan.
Stok atau hasil tangkapan ikan itu biasanya akan sangat menurun pada puncak musim barat atau musim timur.
“Saat ini kita berada pada era dimana ikan hasil tangkapan para nelayan lokal khususnya jenis ikan ekonomis penting itu sudah langsung terserap pada perusahaan-perusahaan pengumpul karena harganya yang jauh lebih baik. Konsekuensi dari kondisi ikan di pasar Saumlaki seperti ini berakibat pada sulitnya ketersediaan stok pemenuhan kebutuhan masyarakat akan protein ikan,” tutur Venantius yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin petang (13/3).
Selain kendala dimaksud, ada juga kondisi lain seperti kejenuhan para nelayan untuk memasarkan hasil tangkapannya.
Para nelayan lokal lebih cenderung menangkap ikan seadanya dan dipasarkan dalam jumlah yang terbatas, karena jika memperoleh hasil tangkapan dalam jumlah yang banyak maka diperhadapkan dengan kesulitan memasarkannya.
Kesulitan tersebut yang mengakibatkan terjadi kejenuhan nelayan untuk melakukan penangkapan ikan secara rutin.
“Sebenarnya jika kita lakukan langkah-langkah operasional yang tepat maka bisa teratasi karena nelayan ini kondisinya sangat terkendala dengan bagaimana memasarkan hasil tangkap. Karena ketika mereka memperoleh hasil yang banyak saja sudah sulit dipasarkan. Oleh sebab itu kita harus mencari langkah-langkah lain sesuai dengan ketersediaan kegiatan perikanan tangkap di Indonesia,” bebernya.
Dikatakan, langkah yang ditempuh Dinas Perikanan adalah telah berkonsultasi dan berdiskusi secara intesif dengan pihak Kementrian Kelautan untuk mengarahkan armada kapal penangkapan ikan yang sedang beroperasi di laut Arafura untuk masuk dan berpangkalan di PPI Saumlaki.
Selain itu, Dinas Perikanan juga mengintensifkan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan lokal melalui pendampingan.
Wujud kegiatan tersebut adalah para staf dinas yang memiliki ketrampilan menangkap ikan, langsung diterjunkan ke sentra-sentra produksi perikanan dan terlibat dengan nelayan untuk menangkap ikan.
“Langkah awal ini kita sudah turun ke kecamatan Nirunmas. Betapa senangnya nelayan karena kita juga mengambil kebijakan untuk menyediakan dana lewat perusahaan-perusahaan pengumpul. Di sana kita langsung bayar di tempat sehingga nelayan tidak kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapan. Langkah awal ini masih terbentur dengan program yang bersesuaian dengan program itu,” bebernya.
Terkait dengan upaya menghadirkan kapal-kapal di Laut Arafura untuk berpangkalan di PPI Saumlaki, mantan Kepala Badan Pengelola Perbatasan MTB itu mengakui kalau penentunya ada pada Kementrian Kelautan yakni pada Dirjen Perikanan Tangkap, untuk mengalirkan izin usaha perikanan atau surat penangkapan ikan.
Venantius berharap agar realitas ini bisa akan diatasi secepatnya.
Menurutnya, total armada yang Ideal untuk mengatasi hal tersebut adalah dibutuhkan antara puluhan sampai ratusan kapal yang berdatangan secara reguler di PPI Saumlaki, dimana dalam seminggu idealnya ada 5 sampai 10 kapal yang masuk secara bergantian.
“Kita sangat berharap agar Kementrian Kelautan melalui Dirjen Perikanan Tangkap bisa secepatnya merealisasikan upaya ini. Kami secara intensif selalu berkoordinasi untuk upaya ini bisa terwujud dalam waktu dekat. Kami juga sudah bicarakan langsung dengan Dirjen, bahkan atas usulan itu, salah satu direkturnya sudah datang meninjau kondisi riil dilapangan. Kami optimis karena kami sudah menjamin adanya kemudahan kebutuhan dari kapal-kapal tersebut saat berpangkalan di Saumlaki seperti mendorong kemudahan memperoleh BBM, air bersih dan kemudahan-kemudahan lainnya,” pungkasnya.
(dp-18)