![]() |
Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo saat tiba di bandara Mathilda Batlayeri, Saumlaki |
Saumlaki, Dharapos.com
Panglima Tentara Nasional Indonesia- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo semenjak akhir tahun 2015 hingga 3 Januari 2016 menyambangi 2 Provinsi yang berdekatan dengan Negara Demokratik Timor Leste dan Negeri Kangguru Australia, yakni Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Di provinsi Maluku, Panglima TNI usai meninjau personil dan kesiapan aparat di Kota Ambon (Baca: Ibu Kota Provinsi Maluku), dirinya beserta rombongan yang terdiri dari Asisten Teritorial Panglima TNI: Mayjen TNI. Wiyarto, Asisten Logistik KASAD : Mayjen TNI Suratmo, Asisten Operasi KASAD : Mayjen TNI L. Tobing, serta sejumlah staf dari Mabes TNI, maupun Pangdam XVI Pattimura dan staf, melanjutkan perjalanan menuju kota Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.
Panglima TNI dan rombongan mendarat di Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki dengan menggunakan pesawat CN 295 milik TNI AU yang sebelumnya telah diterbangkan dari Skuadron 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Pesawat yang ditumpanginya itu mendarat pada pukul 13:03 WIT dan langsung dijemput oleh Pemerintah Daerah MTB dan Pemerintah Maluku Barat Daya (MBD) beserta Forum Koordinasi Pimpinan di 2 Daerah tersebut.
Di Kabupaten MTB atau wilayah Kerja administratif Kodim 1507/Saumlaki, Panglima TNI bertandang ke salah satu pulau terluar yakni pulau Selaru (kecamatan Selaru) dengan menggunakan 2 Helikopter milik TNI AU untuk memantau kesiapan prajurit TNI dengan ketersediaan alutsita di Koramil setempat.
Selain itu, disisi Udara, Nurmantyo mengunjungi Satuan Radar TNI AU Saumlaki yang berlokasi di Nifmasbulur – desa Ilngei kecamatan Tanimbar Selatan.
Perasaan gembira terlihat dari raut wajah para prajurit TNI di daerah ini saat bersalaman langsung dengan orang nomor urut satu pada jajaran TNI tersebut.
Saat melakukan tatap muka dengan seluruh prajurit TNI AD di pelataran Markas Batalyon Infanteri 734/Satria Nusa Samudera Saumlaki, Panglima memuji para prajuritnya yang hebat dan setia mengabdi di daerah perbatasan tersebut.
Sembari mengucapkan selamat merayakan Pesta Natal dan Tahun Baru 2016, Panglima TNI juga memberikan ruang kepada para prajuritnya untuk mengajukan keluh kesahnya.
Para Prajurit TNI AD yang hadir saat itu banyak meminta perhatian Panglima terhadap sejumlah persoalan seperti minimnya fasilitas olah raga renang yakni tidak tersedianya kolam renang untuk prajurit dalam berlatih, akhirnya para prajurit kerap berlatih di areal pelabuhan laut Saumlaki, meskipun daerah tersebut masuk kategori rawan gigitan buaya ganas.
Daerah MTB dan MBD yang berada di daerah terpencil selama ini dihantui dengan persoalan kemahalan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) sehingga besarnya upah prajurit tidak berimbang dengan kemahalan harga barang.
![]() |
Panglima TNI berkesempatan meninjau Satuan Radar TNI AU Saumlaki |
Para prajurit menyarankan agar perlu adanya tunjangan khusus seperti tunjangan kemahalan, tunjangan perbatasan dan pemberian gelar Satya Lencana Dharma Nusa bagi prajurit di Daerah perbatasan.
Selain itu, sebagai serambi depan NKRI yang berpeluang terjadi potensi ancaman, mestinya didukung dengan Alutsista yang memadai.
Minimnya peralatan prajurit TNI seperti senjata, pistol, GPS, HT juga menjadi saran para prajurit bagi
Panglimanya.
Salah satu Prajurit pada Batalyon Inf.734/SNS mengatakan sejumlah Alutsista yang biasanya digunakan untuk latihan ternyata sudah banyak yang rusak, dengan demikian dibutuhkan perbaikan atau dapat diganti dengan yang baru.
Sementara di Koramil Pulau Babar di Kabupaten MBD, untuk memaksimalkan pengawasan di sejumlah pulau terluar, para babinsa dan prajurit lainnya di wilayah itu mengaku terkendala dengan transportasi laut yang belum dimiliki, padahal wilayah tersebut rawan ancaman.
Nurmantyo pada saat itu merespons positif setiap permintaan prajuritnya dengan memberikan bantuan langsung berupa uang tunai bagi penyelesaian pembangunan rumah dinas prajurit Koramil Tepa, pemberian 4 Buah TV dan 4 Unit motor jenis trail bagi Kodim 1507/Saumlaki, 7 Unit Motor dan 7 unit TV yang serupa juga diserahkan kepada Batalyon Inf.734/SNS dan sejumlah sembako seperti beras, gula, mie Instant, kopi, teh, T2ABC, TB1, FD3, serta paket bekal kesehatan.
Sementara untuk alutsista, Nurmantyo berjanji akan menggantikan sejumlah peralatan perang yang rusak karena sudah termakan usia sesuai kebutuhan, termasuk memberikan bantuan 1 unit kapal cepat (Speed Boat) dengan kekuatan mesin 40 PK untuk Koramil Tepa.
Untuk permintaan lain seperti kolam renang, Tunjangan Perbatasan maupun Satya Lencana Dharma Nusa akan dipertimbangkan kemudian.
“Persyaratan pemberian Dharma nusa adalah harus ada surat perintah untuk melaksanakan tugas operasi. Dan itu akan bersamaan dengan tunjangan, dimana jikalau tunjangan keluar maka otomatis, Dharma nusa juga akan keluar. Yang penting sekarang, saya berusaha , kalian bantu dengan doa, semoga tunjangan perbatasan dan tunjangan kemahalan juga dapat,” ujarnya.
Soal sepeda motor untuk Babinsa, Panglima TNI mengatakan bahwa pemberian motor untuk 43.000 babinsa di seluruh Indonesia saat ini diberikan secara bertahap, dengan demikian pihaknya tidak memberikan bantuan secara penuh untuk sebuah daerah, karena proses pembagiannya dilakukan secara merata.
Setelah melakukan tatap muka bersama jajaran TNI dan purnawirawan, Panglima TNI melanjutkan
perjalanan pada malam hari menuju Pulau Wetar di Kabupaten MBD yang berbatasan dengan Timor Leste dan seterusnya menuju ke Kupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(dp-18)