![]() |
Satgas Bencana BUMN Provinsi Maluku menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat dan tim medis yang menangani Covid-19 di wilayah itu |
Ambon, Dharapos.com – Satgas Bencana BUMN Provinsi Maluku yang terdiri dari Bank Tabungan Negara (BTN), PT. Pertamina, PT. ANTAM, Bank Mandiri, PT Perinus, PT Asabri dan Jasa Raharja serta PT. Telkom menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat dan tim medis yang menangani Covid-19 di wilayah itu.
Penyaluran bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada Sekretaris Gugus Tugas Percepatan dan Pengendalian Covid-19 Provinsi Maluku, Hendry Far-Far, di Sekretariat Gustu, lantai 6 Kantor Gubernur setempat, Sabtu (30/5/2020).
Bantuan ini berupa 7.981 paket sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19 dan bantuan untuk tim medis berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 825 buah, masker medik 500 buah, masker kain sebanyak 32.000 buah dan cairan disinfektan sebanyak 1.600 liter.
Koordinator Satgas Bencana Provinsi Maluku, Haris Setyawan yang juga GM Telkom Maluku menyampaikan, seluruh BUMN di daerah itu telah berperan aktif memberi bantuan kepada tenaga medis maupun masyarakat secara langsung.
“Satgas Bencana BUMN juga mendapatkan amanah dari Kementrian BUMN untuk menyalurkan bantuan,” sambungnya.
Haris juga mengatakan, bantuan dari BUMN ini akan disalurkan kepada masyarakat serta pihak terkait oleh Koordinator Satgas Bencana BUMN di masing-masing kabupaten/kota, yang diwakili oleh perwakilan.
Atas bantuan ini, Sekretaris Gustu Covid-19 Maluku Henry Far-Far menyampaikan terima kasih atas kepedulian BUMN di Maluku yang sudah ikut membantu pemerintah daerah dengan menyalurkan bantuan ini.
Ia mengakui, bantuan ini sangat berarti meskipun pihaknya hanya sebagai pengelola.
Dan sebagai pengelola, mereka menyadari grafik kasus terkonfirmasi virus di Maluku kian naik setiap hari sehingga ketersediaan alat kesehatan pun sangat dibutuhkan.
Terkait hal ini, Gustu Covid-19 Provinsi Maluku menerapkan dua macam kriteria penanganan virus.
Pertama penanganan pandemi, kedua dampak ekonomi dan melakukan Jaring Pengaman Sosial (JPS) terhadap dampak virus, terutama masyarakat yang terkena dampak.
Henry menjelaskan, tiga macam kriteria ini, 20 persen dari total populasi masyarakat Maluku merupakan kategori mapan.
Kalangan ini diperkirakan mampu bertahan disaat pandemi. 40 persen merupakan kalangan tengah.
Kalangan ini mendapat JPS, meskipun menerima gaji tetap. Keuangan mereka bisa saja rentan akibat kebutuhan pangan secara mendesak.
“Sementara 40 persen lainnya merupakan kalangan bawah. Kalangan ini di tiap tahunnya, telah terdata mengenai program pemerintah,” jelasnya.
(dp-19)