Daerah

Tak juga ditempati, Rumah Dinas Bupati Aru kini jadi sorotan

19
×

Tak juga ditempati, Rumah Dinas Bupati Aru kini jadi sorotan

Sebarkan artikel ini
Rumah Dinas Bup Aru
Tampak rumah dinas Bupati Kepulauan Aru yang kini kondisi tak terawat
Dobo, Dharapos.com
Rumah Dinas Bupati
Kabupaten Kepulauan Aru hingga saat ini belum juga di tempati sang pimpinan daerah
setempat dr. Johan Gonga.
Pasalnya, postur bangunan
yang begitu megah itu tak juga dihuni selepas renovasi yang telah dilakukan.
Hingga kini belum
diketahui, apa yang menjadi alasan orang nomor satu di negeri berjuluk Bumi
Jargaria ini tak juga menempati kediaman yang disiapkan negara tersebut.
Kondisi yang sama juga
terjadi pada sejumlah rumah pimpinan DPRD setempat yang juga tak terpantau tak
berpenghuni. 
Terhadap fakta itu, Wakil
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Berkarya, Yan Apalem langsung
menyorotinya.
Dikatakan, sepanjang
pemerintahan kabupaten ini dipimpin dr. Johan Gonga juga para pimpinan DRPD,
rumah dinas yang telah disediakan rakyat ini tidak pernah dihuni.
Sementara proses pembangunannya
menggunakan uang rakyat yang cukup besar.
“Ini namanya pemborosan
keuangan negara karena uang yang dipakai membangun itu sangat besar  jumlahnya,” kecamnya.
Padahal dengan menempati
kediaman dinas itu, masyarakat bisa lebih leluasa berinteraksi dengan kepala
daerah maupun para pimpinan DPRD setempat dalam rangka kepentingan pembangunan
daerah.
Apalem malah mengusulkan jika
rumah dinas jabatan tersebut tidak ditempati, maka alangkah lebih baik
dirobohkan saja.
“Jadi beta minta kalau
bisa rumah dinas ini kalau tidak bisa dipakai lagi diruntuhkan saja supaya
puing-puing dari bangunan ini bisa digunakan untuk kepentingan lainnya seperti
dipakai untuk penimbunan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Apalem menyesalkan tak
adanya manfaat dari rumah Bupati yang telah direnovasi sebelumnya.
“Ada apa ini? Belum lagi
kalau ada tamu-tamu  dari luar daerah
datang baru Pemerintah daerah membuat pembohongan besar bahwa seolah-olah rumah
itu berfungsi karena saat ada tamu baru kegiatan dilaksanakan di sana,”
sesalnya.
Bahkan rumah mewah
tersebut hanya difungsikan untuk jamuan makan, tetapi setelah para tamu pulang
Bupati kembali ke rumahnya atau tokonya.
“Ini hal-hal yang menurut
saya betul-betul tidak bagus,” cetusnya.
Apalem kemudian
mengisahkan pengalaman salah satu warga yang hendak menemui Bupati di kediaman
pribadinya.
“Pernah ada masyarakat ke
sana juga mau ketemu sama Bupati tapi susah juga karena pada saat kesana oleh
penjaga toko ditanya mau perlu sama siapa? Lalu warga tersebut menjawab sama
pak 
Bupati. Saat itu dijawab, Ohh…. Pak Bupati lagi istirahat. Akhirnya tamu
itu pulang dan tidak jadi bertemu,” kisahnya.
Seandainya saja, saat itu
Bupati ada dirumah dinas maka otomatis protokoler akan meresponsnya  sehingga pelayanan publik bisa tetap
berlangsung karena masuk dalam catatan tamu.
“Karena itu, saya
tegaskan sekali lagi kepada Pemerintah daerah lebih baik rumah-rumah dinas baik
Bupati dan pimpinan DPRD di bongkar saja karena tidak bermanfaat bagi
masyarakat Kepulauan Aru,” tutup Apalem.
Pantauan Dhara Pos di
lokasi rumah dinas Bupati Aru dan pimpinan DPRD, kini mulai ditumbuhi
rerumputan pada bagian tangga dan beberapa bagian lainnya.
Bahkan kesan tak terawat,
terlihat sangat jelas.

(dp-31)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *