Foto bersama seusai penyerahan bantuan |
Langgur,
Dharapos.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara kembali menyerahkan bantuan
kepada masyarakat.
Kali ini,
bantuan lewat bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat sebanyak
15 unit Mesin Parut Embal.
Bantuan
tersebut menyasar 9 kelompok tani pada tiga kecamatan di wilayah itu.
Pantauan
media ini, prosesi penyerahan berlangsung di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian, Senin (31/1/2022) oleh Ketua Tim Penggerak PKK setempat Eva Eliya
Hanubun secara simbolis kepada perwakilan penerima manfaat.
Turut mendampingi,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Malra Felix Bonu Tethool dan Camat
Kei Kecil serta Camat Manyeuw.
Eva Eliya dalam
sambutannya menjelaskan salah satu kebijakan strategi pembangunan pertanian
adalah pengembangan alat dan mesin pertanian.
“Penggunaan
alat dan mesin pertanian ini bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan,
peningkatan kesejahteraan petani, dan daya saing usaha pertanian serta peningkatan
penyediaan bahan industri,” jelasnya.
Lanjut Eva
Eliya, program bantuan instan ini merupakan
salah satu bentuk intervensi langsung Pemerintah dengan harapan dapat mendorong
petani meningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.
Ia juga
berharap pemberian bantuan mesin parut ini dapat memecahkan masalah pengolahan
pasca panen dari petani kelapa dan enbal dalam usahanya.
Sejumlah mesin parut embal bantuan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara |
Dikatakan, penggunaan
mesin parut enbal dapat mempercepat proses pengolahan serta kebutuhan ongkos
akan lebih rendah dibandingkan secara tradisional atau manual.
“Penggunaan
mesin parut juga efektif menekan kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas
produk,” sambungnya.
Kendati
demikian, Eva Eliya mengingatkan pemberian mesin parut ini juga menuntut
prasyarat kelengkapan dan kesiapankelembagaan dan sumber daya manusia sebagai pelaku
usaha tani itu sendiri.
Petani atau
kelompok tani tentu diharapkan juga harus bisa merawat mesin yang sudah
dimiliki. Karena mesin yang tidak dirawat cenderung akan cepat rusak.
“Jika mesin
sudah memperlihatkan rusak ringan, tapi tidak dilakukan perbaikan, maka rusak
ringan ini akan menjadi rusak berat,” imbuhnya.
Selain itu,
mesin yang ada juga harus digunakan seoptimal mungkin, tidak sampai dibiarkan tidur
alias tidak termanfaatkan hingga akhirnya rusak.
“Perlu
saya tegaskan bahwa mesin ini diperuntukan bagi kelompok sehingga harus
dimanfaatkan oleh semua anggota kelompok, bukan digunakan untuk kepentingan pribadi anggota,” tegasnya
mengingatkan.
Eva berharap
penyerahan 15 unit mesin perut kepada kelompok tani yang tersebar di 3 kecamatan
ini dapat bermanfaat meningkatkan
pendapatan para petani.
(dp-52)