Utama

Tim Unpatti Paparkan Hasil Studi Social Mapping Blok Masela kepada INPEX

13
×

Tim Unpatti Paparkan Hasil Studi Social Mapping Blok Masela kepada INPEX

Sebarkan artikel ini

Tm Social Mappiing Blok Masela
Momen virtual pemaparan hasil akhir social mapping kepada perwakilan manajemen INPEX Masela Ltd. serta departemen terkait yakni Communications & Relations, Human Resource Development dan Supply Chain Management, Rabu (17/3/2021)

Saumlaki, Dharapos.com – Tim peneliti dari Universitas
Pattimura (Unpatti) Ambon sukses memaparkan hasil pemetaan sosial atau social mapping terkait kondisi sosial
desa terdampak dari aktivitas operasi pengembangan Blok Masela serta
rekomendasi usulan program pemberdayaan masyarakat.

Selain Unpatti, studi ini merupakan buah kolaborasi dan
sinergi yang manis dari beberapa elemen lokal antara lain Yayasan Sor Silai
Tanimbar, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Maluku (YPMM) dan Yayasan Santa
Lusia.

Setelah proses studinya berakhir, tim peneliti memaparkan
hasil akhir kepada perwakilan manajemen INPEX Masela Ltd. serta departemen
terkait yakni Communications & Relations (C&R), Human Resource
Development (HRD) dan Supply Chain Management (SCM).

Hadir dalam giat itu pimpinan dan seluruh anggota tim dari
Unpatti maupun organisasi lokal secara daring, Rabu (17/3/2021).

“Adapun pelaksanaan studi sendiri dilaksanakan dalam
kurun waktu empat bulan. Walaupun kalau boleh jujur, studi ini penuh dengan
tantangan-tantangan khususnya terkait dengan dampak dari Covid-19 yang melarang
tim dari Unpatti ke Tanimbar, namun alhamdulillah, puji Tuhan berkat kerjasama
yang baik dari seluruh pihak termasuk INPEX, kami dapat menyelesaikan seluruh
rangkaian proses pemetaan sosial sesuai dengan target yang diharapkan,” ungkap
Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Unpatti, Muspida.

Ketua tim social
mapping
Unpatti, Yoseph Uffi menjelaskan, sasaran atau lokus utama
pelaksanaan studi dimaksud adalah desa-desa yang berkategori terdampak dan
terpengaruh atas operasi Blok Masela sesuai dengan hasil kajian dari AMDAL yang
saat ini sedang berproses.

Desa-desa tersebut kebanyakan berlokasi di Kecamatan
Tanimbar Selatan dan sebagian kecil di Kecamatan Wertamrian.

Sementara terkait dengan metodologi pengambilan data, dengan
adanya pandemi Covid-19 yang membatasi kontak fisik dan perjalanan ke luar
daerah, pihaknya harus melakukan sejumlah langkah kreatif agar data tersebut
dapat diperoleh dan disajikan tanpa menurunkan kualitas dari laporan.

“Akhirnya kami memutuskan untuk membagi dua tim, yakni tim
peneliti Unpatti sebanyak enam orang dan tim lokal yang terdiri dari
putera-puteri Tanimbar sebanyak enam orang” katanya.

Menurutnya tim lapangan bertugas untuk pengambilan data
lapangan, penyebaran kuesioner serta melakukan wawancara secara offline,
sementara tim Unpatti di Ambon yang bertanggungjawab melakukan wawancara via
daring, interpretasi dan analisa data serta pelaksanaan dua Focus Group
Discussion (FGD) yang dilakukan bersama jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanimbar di awal dan akhir tahapan studi untuk mendapatkan masukan dan
perbaikan.

Uffi melanjutkan, adapun output dari studi tersebut yang
dipaparkan kepada INPEX antara lain profil umum dan karakteristik desa-desa
sasaran, potensi sumberdaya dan lahan desa, serta pola pemilikan dan
pemanfaatannya.

Tm Social Mappiing Blok Masela2
Daftar desa sasaran tim social mapping

Selain itu, peta stakeholder dan karakteristiknya, jaringan
sosial dan derajat relasi sosialnya, masalah sosial dan potensi konflik,
modalitas sosial (ragam jenis), jenis- jenis kerentanan sosial dan kel rentan
data, kebutuhan masyarakat, respon dan sikap warga terkait Blok Masela (on
shore), usul saran rekomendatif program CSR, desain renstra CSR, perspektif
dukungan Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar terkait Usul serta saran program
CSR dan sinergitas.

Senior Manager Communications and  Relations yang mewakili manajemen INPEX
Masela Ltd., Puri Minari dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya studi social mapping yang diinisiasi oleh
perusahaan INPEX.

Selain bermanfaat, Puri menjelaskan studi ini memang
merupakan sebuah kewajiban oleh SKK Migas sebagai persyaratan awal sebelum
dilaksanakannya program pengembangan masyarakat di sebuah wilayah kerja dan
untuk itu perlu dilakukan update
secara berkala.

Adapun terkait dengan hasil studi dan usulan program yang
diusulkan oleh Unpatti, Puri mengaku tidak menyangka pihak Unpatti dan tim
dapat menyajikannya secara lengkap dan komprehensif.

Tentang hasil studi ini, pihaknya berjanji untuk
menjadikannya sebagai basis dalam perencanaan dan implementasi program kedepan.

“Saya terus terang cukup surprise dengan hasil dan paparan
yang dilakukan oleh UNPATTI dan teman-teman LSM. Dengan adanya sejumlah
tantangan dan hambatan terutama akibat dampak dari Covid-19, ternyata tetap
mampu mempertahankan kualitas dari laporan yang dihasilkan,” katanya.

Puri juga memuji tim peneliti karena menyajikan data yang
sangat detail, komprehensif dan mampu membawa manajemen INPEX untuk melihat
dengan jelas permasalahan, potensi dan isu-isu strategis di tiap-tiap desa yang
menjadi sasaran dari studi ini.

“Saya pikir ini akan menjadi modal baik kami kedepan
untuk pembahasan program-program PPM kedepan,” akuinya.

Terkait dengan kondisi terkini khususnya terkait PI 10
persen, peneliti senior asal LSM Santa Lusia, Paulus Laratmase dalam paparannya
menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi tantangan sekaligus peluang
yang bisa dilakukan.

“Kita harus melihat dari dua sisi kacamata yakni proyek Blok
Masela ini sendiri dan INPEX secara status dan entitas perusahaan. INPEX
menurut saya bahkan sebelum beroperasi telah banyak melakukan sejumlah program
CSR yang positif dan berdampak langsung kepada masyarakat Tanimbar,” bebernya.

Sementara di satu sisi menurut Paulus, ada tuntutan saat ini
oleh Pemda Tanimbar terkait alokasi PI 10 persen.

“Oleh karena itu, kita perlu menangkis adanya sejumlah
opini-opini yang mengaburkan dan cenderung menyesatkan bahwa ini juga merupakan
bagian dari tanggung jawab INPEX. Untuk itu, saya pikir perlu adanya
sosialisasi yang lebih agresif agar masyarakat tidak salah paham dan melakukan
aksi-aksi yang merugikan kedepannya,” pungkasnya. 

(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *