![]() |
Ade A.M. Mantiri |
Saumlaki, Dharapos.com
Krisis listrik kembali terjadi dan dialami oleh seluruh pelanggan PT. PLN persero Rayon Saumlaki yang tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Tanimbar Selatan dan di kecamatan Wertamrian semenjak beberapa hari terakhir.
Kondisi ini mengakibatkan para pelanggan PT.PLN harus menikmati penerangan listrik secara bergiliran baik siang maupun malam.
Manajer PT.PLN area Tual-Rayon Saumlaki, Ade A.M.Mantiri kepada Dhara Pos di Saumlaki Rabu (4/5) menjelaskan bahwa pemadaman ini akhirnya dilakukan bagi para pelanggan akibat jebolnya dua unit mesin pada pusat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PLN yang berlokasi di desa Bomaki kecamatan Tanimbar Selatan.
“Mohon maaf karena dua unit mesin kami mengalami gangguan, maka pelayanan kami terganggu, dimana
pemadaman akan dilakukan 600 KW di sejumlah wilayah mulai dari desa Olilit kecamatan Tanimbar Selatan hingga desa Arui Das kecamatan Wertambrian mulai hari ini,” urainya.
Mantiri mengaku jika pasokan listrik masih bisa diatasi untuk membantu para pelanggan di dua kecamatan ini, yakni jika dihubungkan dengan PLTD di desa Tutukembung kecamatan Nirunmas.
Namun, harapan tersebut akhirnya tak bisa dilaksanakan oleh karena terdapat hambatan pepohonan yang perlu dibersihkan di sepanjang jalan dari desa Lorwembun hingga di desa Arui Das, dimana salah satu titiknya perlu dibersihkan untuk tidak menghambat arus listrik saat dialiri dari PLTD Tutukembung.
“Pak, nanti tolong sampaikan untuk Kepala Desa Arui Das untuk memberikan pemahaman yang baik kepada beberapa warga yang punya pohon berada persis dan menghalangi kabel listrik. Anak-anak saya sudah ke sana untuk mau pangkas tetapi di batasi oleh pemiliknya, padahal jika dibersihkan maka kami bisa mengalirkan listrik dari Tutukembung untuk membantu melayani sejumlah desa di kecamatan Wertamrian, sehingga kemampuan daya yang tersisa ini bisa mengurangi waktu pemadaman di kecamatan Tanimbar Selatan,” keluhnya.
Hingga berita ini disiarkan, para pelanggan masih mengalami pemadaman listrik secara bergilir dengan durasi waktu antara 3 hingga 5 jam dalam sehari, dan belum bisa dipastikan kapan waktunya kembali berjalan normal.
Meski begitu, PLN menurut Mantiri tetap akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dua unit mesin pembangkit listrik tersebut, sehingga masyarakat kembali terlayani dengan baik seperti semula.
(dp-18)