![]() |
Kepala TU Bandara Karel Satsuitubun Langgur, Mohammad Agus Suharsono |
Langgur, Dharapos.com
Rute penerbangan perintis ke Larat dan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dari Bandar Udara Karel Satsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara akan dibuka kembali.
“Rute ini sudah kembali dibuka dan efektif pada bulan ini. Jadi sekitar tanggal 7 – 8 Maret sudah jalan,” ungkap Kepala Tata Usaha Bandara Karel Satsuitubun Langgur, Mohammad Agus Suharsono yang dikonfirmasi, Minggu (4/3/2018).
Dikatakannya, untuk tahun 2017 jadwal penerbangan ke Saumlaki dan Larat berlaku setiap hari Selasa.
“Sedangkan tahun ini dirubah jadi setiap hari Rabu, karena kemarin ada permintaan dari masyarakat bertepatan dengan kapal feri makanya kita coba undur ke hari Rabu. Jadi, mulai Rabu depan sudah efektif ke Larat dan Saumlaki,” cetusnya.
Untuk pesawatnya, diakui Agus, masih menggunakan tipe yang sama jenis LET 410 buatan Rusia seperti tahun kemarin dengan kapasitas sebanyak 15 kursi
“Kalau ke Larat sekitar pukul 07.00 WIT lalu ke Saumlakinya pukul 09.00 WIT. Jadi rutenya dari Langgur ke Larat balik lagi ke Langgur baru kemudian dari Langgur ke Saumlaki terus ke Kisar. Kemudian dari Kisar langsung ke Ambon,” rincinya.
Lanjut Agus, dalam penerbangan pesawat perintis ini, Pemerintah masih memberikan subsidi.
Terkait tiket penumpang ke Saumlaki, Pemerintah masih memberikan subsidi sekitar Rp300 ribuan sedangkan ke Kisar lebih kurang Rp600 ribu.
“Kalau subsidinya lumayan besar karena ibaratnya kita carter pesawat. Tujuannya untuk membuka akses ke suatu daerah. Intinya, rute-rute yang kurang diminati dari komersil, kita layani dengan pesawat perintis,” lanjutnya.
Agus mengakui, strategi tersebut dilakukan pihaknya guna membuka peluang bagi swasta untuk mengelolanya.
“Karena kalau sudah terhubung, lalu ada minat misalnya karena penumpangnya banyak maka kita tawarkan ke swasta biar nanti mereka yang mengisinya lalu kita cabut perintisnya,” akuinya.
Selama ini, sambung Agus, memang belum ada minat dari swasta untuk rute tersebut sehingga pihaknya masih memberlakukan penerbangan perintis dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Karena kalau kita lihat, ketika masyarakat mau ke Saumlaki dari Langgur dengan pesawat komersil yang ada harus melalui Ambon baru ke Saumlaki sehingga membutuhkan biaya paling murah kurang lebih biaya Rp1,5 juta tapi dengan pesawat perintis ini cuma butuh Rp300 ribu langsung ke Saumlaki, tukasnya.
(dp-40)