![]() |
Kepala BPS Papua, Didik Koesbianto |
Papua Dharapos.com
Total Nilai ekspor Papua pada bulan September 2014 mengalami kenaikan yaitu sebesar US$ 443,59 juta atau meningkat 42,91 persen dibandingkan nilai pada Agustus 2014.
Demikian keterangan Biro Pusat Statistik Papua dalam rilisnya kepada Dharapos.com, Senin (3/11).
Pada kumulatif Januari-September 2014 total ekspor Papua turun 39,8 persen, dibandingkan nilai kumulatif periode yang sama pada 2013, yakni dari US$1.592,69 juta menjadi hanya US$957,98 juta.
Pada September 2014 tercatat ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) sebesar US$431,45 juta, Kayu & Barang dari Kayu (HS44) senilai US$ 8,36 juta; dan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) senilai US$3,78 juta. Tidak tercatat adanya ekspor golongan non migas lainnya pada September 2014.
Total ekspor HS26 kumulatif Januari-September 2014 sebesar US$842,11 juta atau berkurang US$659,93 juta dibandingkan total periode yang sama di 2013. Peningkatan nilai ekspor terjadi pada ekspor HS44, HS03, dan golongan non migas lainnya dimana masing-masing naik sebesar US$12,62 juta, US$9,90 juta, dan US$2,71 juta.Nilai ekspor ke negara utama pada September 2014 sebesar US$435,23 juta dan ekspor ke negara lainnya senilai US$8,36 juta.
Pada kumulatif Januari-September 2014 ekspor ke negara utama mengalami penurunan 44,12 persen dibandingkan nilai pada Jan-Sept 2013 menjadi hanya US$849,38 juta. Sementara itu, nilai ekspor ke negara lainnya meningkat sebesar 49,70 persen pada Jan-Sept 2014 menjadi US$108,60 juta.
Sedangkan Perkembangan Ekspor Migas dan Non Migas Pada September 2014,ekspor Papua mengalami peningkatan US$133,20 juta dibandingkan total ekspor bulan sebelumnya, yaitu dari US$310,39 juta menjadi US$443,59 juta.
Peningkatan tersebut utamanya dipicu oleh peningkatan nilai ekspor Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26) pada September 2014 tidak tercatat adanya ekspor migas. Nilai ekspor kumulatif Januari-September 2014 adalah US$957,98juta atau 39,85 persen lebih sedikit dibandingkan total ekspor kumulatif yang sama tahun 2013 yang mencapai US$1.592,69 juta.
Pada September 2014,sebesar 97,26 persen dari total ekspor Papua keluar melalui Pelabuhan Amamapare yang merupakan pintu keluar bagi seluruh ekspor konsentrat tembaga.Sebesar 1,49 persen ekspor Papua yang keluar melalui pelabuhan Bade yang merupakan pintu utama untuk ekspor kayu lapis ke kawasan Timur Tengah.
Ekspor menurut Golongan Barang HS 2 Digit adalah sebesar 97,26 persen dari total nilai ekspor September 2014 berasal dari nilai ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) yakni senilai US$431,45 juta. Nilai tersebut lebih besar US$132,23 juta dibandingkan nilainya pada Agustus 2014.
Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan volume ekspor konsentrat tembaga sebesar 43,80 persen disertai dengan peningkatan rata-rata harga ekspor HS26 pada September 2014 sebesar 0,27persen.
Ekspor golongan Kayu & Barang dari Kayu (HS44) dan golongan non migas lainnya mengalami penurunan masing-masing US$1,18juta dan US$0,10juta. Ekspor golongan Ikan &Hewan Air Lainnya (HS03) mengalami peningkatan sebesar US$2,25. Ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) ditujukan ke Jepang, China, India, dan Korea Selatan.
Sementara itu, ekspor HS44 ditujukan ke negara di kawasan Timur Tengah dan ekspor HS03 ditujukan ke Jepang dan China.
Ekspor HS26 pada kumulatif Januari-September 2014 mengalami penurunan sebesar US$ 659,93 juta atau sebesar 43,94 persen karena turunnya volume ekspornya sebesar 57,46 persen.Sebaliknya, nilai ekspor golongan HS44, HS03, dan golongan non migas lainnya justru meningkat, masing-masing sebesar US$12,62 juta, US$9,90juta, dan US$2,71juta
Impor menurun
Nilai impor 10 golongan non migas utama pada September 2014 tercatat sebesar US$50,91 juta,turun 16,76 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$61,16 juta.Impor golongan non migas lainnya pada September 2014 naik 30,21 persen dibandingkan nilainya pada Agustus 2014 menjadi US$5,57 juta.Golongan non migas lainnya dengan andil terbesar adalah golongan (HS36) berupa Bahan Peledak dengan nilai US$1,29juta
Pada kumulatif Januari-September 2014, impor 10 golongan non migas utama senilai US$ 515,23 juta,yaitu naik US$228,35 juta (79,60persen) dibandingkan nilainya pada kumulatif yang sama tahun 2013. Peningkatan tersebut dipicu oleh naiknya nilai impor seluruh golongan non migas utama yang berkisar antara US$0,32 juta pada Bahan Kimia Logam (HS28) hingga US$130,18 juta pada Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84).
Impor 10 golongan non migas utama memberikan andil 63,60 persen terhadap total impor Papua kumulatif Januari-September 2014. Sementara itu,nilai impor golongan non migas lainnya pada Januari-September 2014 sebesar US$49,27 juta. Nilai tersebut meningkat US$21,64 juta (78,34persen) dibandingkan nilainya pada Januari-September 2013.
Pada September 2014, impor dari negara utama sebesar US$63,99 juta, nilai ini lebih kecil 25,67 persen dibandingkan nilainya pada Agustus 2014 yang sebesar US$86,09 juta. Impor terbesar berasal dari Australia dimana 37,60 persen impornya berupa Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84).Nilai impor dari negara lainnya pada September 2014 sebesar US$18,40 juta.Nilai ini meningkatUS$11,01juta(149,19 persen) dibandingkan nilainya pada Agustus 2014 yang hanya sebesar US$7,38 juta.
Impor dari negara utama kumulatif Januari-September 2014 senilai US$681,24 juta atau naik US$334,21 juta (96,31persen) dibandingkan nilainya pada kumulatif yang sama tahun
2013.Kenaikan juga terjadi pada nilai impor dari negara lainnya menjadi US$128,85 juta, dari US$28,34 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Impor dari Singapura memberikan andil terbesar yang mencapai 30,98 persen dimana 65,48 persen diantaranya berupa impor Bahan Bakar Diesel. Andil terbesar berikutnya berasal dari Australia (26,82persen) dan USA (18,19persen)
(HRZ)