as

Politik dan Pemerintahan

Widya Soroti Soal Sampah Masih Dipandang Barang Sisa Tak Berguna

40
×

Widya Soroti Soal Sampah Masih Dipandang Barang Sisa Tak Berguna

Sebarkan artikel ini

Widya Murad Ismail Desa Hote dp
Ketua TP – PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail

Bula, Dharapos.com
– Masalah sampah saat ini tidak lagi merupakan masalah orang per orang, atau
masalah sekelompok orang. Sampah telah menjadi masalah global yang berdampak
luar biasa terhadap lingkungan dan manusia.

Persoalan
mendasar saat ini, adalah sampah masih dipandang sebagai barang sisa yang tidak
berguna, mengganggu dan harus dibuang. Hanya sedikit orang yang menganggap
sampah sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan.

Hal ini
disampaikan Ketua TP – PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail saat menghadiri kegiatan edukasi pengelolaan sampah di
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Tahun 2021, Kamis (24/6/2021).

Selama ini
sampah selain dikumpulkan, diangkut lalu dibuang ke Tempat Pemprosesan Akhir
(TPA), sampah juga dibakar atau dibuang begitu saja ke lingkungan, sungai dan
pantai atau laut.

Sementara
volume sampah terus meningkat di TPA. Selain membutuhkan ketersediaan lahan
dari waktu ke waktu, tetapi juga dapat mengancam lingkungan dan mahluk hidup.

“Kita
perlu belajar dari kejadian longsaran gunungan sampah setinggi 60 meter di TPA
Leuwi Gajah, Kota Cimahi, Jawa Barat, yang menewaskan 157 orang pada tahun
2005. Juga longsoran gunungan sampah di Ambon pada Tahun 2016 yang merenggut
enam nyawa serta kerugian material lainnya,” terangnya.

Menurut
Widya, sampah rumah tangga adalah sampah yang paling banyak dihasilkan setiap
hari. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting untuk mengurangi volume
sampah ke TPA dengan menerapkan konsep Kurangi, Pilih dan Olah dari sumbernya

Sampah kini
menjadi perhatian utama dan perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam
pengelolaannya, mengingat persoalan sampah saat ini merupakan persoalan serius
dan memerlukan kepedulian dan perhatian secara terus menerus.

“Semakin
bertambahnya timbunan sampah dan belum tertangani dengan baik, pertanda masih
rendahnya kesadaran, pemahaman dan kepedulian masyarakat. Sampah dipandang
barang buangan yang tidak bermanfaat. Padahal jika dikelola dengan baik dan
benar, sampah memilki nilai ekonomi,” ujar Widya.

Untuk itu,
kata Widya, edukasi pengolahan sampah dari sumbernya harus dilakukan secara
intens dan berkesinambungan, sehingga diharapkan sampah tidak lagi merupakan
sumber masalah bagi kesehatan dan lingkungan dan dapat memberikan manfaat
ekonom bagi keluarga.

“Saya
menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh komponen masyarakat,
yang turut membantu pemerintah mengatasi berbagai persoalan lingkungan,
khususnya kepada TP-PKK dan seluruh stakeholder serta kelompok masyarakat
lainnya yang ikut berperan dalam mengatasi persoalan sampah,” sambungnya.

Widya lalu
mengajak, semua pihak  yang hadir
mengikuti kegiatan edukasi tersebut mendapat pelajaran tentang pengolahan
sampah rumah tangga, terutama penggunaan Komposter dan Biopori, yang nantinya
dapat diterapkan secara luas di Kabupaten SBT.

Turut hadir
dalam kegiatan Edukasi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Roy
Siauta, pimpinan OPD lingkup Pemkab SBT, jajaran TP-PKK Kabupaten/Kecamatan dan
desa di SBT, jajaran Dharma Wanita Perempuan (DWP) di Kabupaten/Kecamatan SBT.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *