Dobo, Dharapos.com – Anggota
Komisi VII DPR RI Mercy Barends menggandeng Direktorat Jenderal Industri Kecil
Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Bimbingan Teknis
(Bimtek) Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru IKM tingkat Provinsi
Maluku.
Kegiatan dipusatkan di Dobo, ibukota
Kabupaten Kepulauan Aru bertempat di Hotel Apex, Selasa (7/11/2023).
Giat dihadiri Bupati dr. Johan
Gonga, Wakil Ketua II DPRD Aru Feny Silvana Lohy, Plt Sekda Jacob Ubyaan dan Kepala
Dinas Perindag Bernadus Atdjas serta Drs. Sunandar dari Ditjen IKMA Kementerian
Perindustrian RI.
Mercy Barends dalam sambutannya
mengatakan sosialisasi ini diikuti oleh tiga kabupaten di Maluku yakni
Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah (Malteng) secara
serentak melalui zoom dengan jumlah peserta 200 orang yang terbagi pada
beberapa bagian kelompok kegiatan usaha, diantaranya, Olahan Pangan, Kerajinan,
Perbengkelan, Teknisi AC.
Dikatakan, kegiatan ini sangat
bermanfaat untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki
untuk dijadikan suatu produk bernilai demi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Secara keseluruhan, kata
Mercy, jumlah ada 30 kelas intensif yang
terdiri dari banyak sekali variasi untuk pengembangan dan penumbuhan wirausaha
baru industri kecil yang mencakup 410 peserta diklat peserta bimtek.
“Namun, untuk tahap dua ini,
diikuti tiga kabupaten saja dan mereka ini semua adalah pengusaha-pengusaha
kecil dan menengah,” ucapnya dalam arahannya.
Mercy berharap, para peserta
diberikan pemahaman dan keterampilan untuk bagaimana bisa mendapatkan
meningkatkan pengetahuan mereka di bidang kewirausahaan.
Kemudian, bagaimana mereka bisa
diberikan pengetahuan dan keterampilan teknis mengelola produk-produk unggulan
yang ada di wilayah masing-masing antara lain dari hasil laut, darat seperti
perkebunan, mengelola anyam-anyaman dari rotan dari bambu dari pelepah pohon
kelapa yang semuanya dari sumber daya lokal yang ada di sekitarnya bisa dibuat
jadi home industri berupa furniture
rumah, tas, dompet dan lainnya.
“Begitu pula pelatihan yang
sifatnya teknis lainnya seperti reparasi motor tempel/reparasi motor laut,
reparasi AC,” jelasnya.
Kemudian untuk tenun ikat,
pihaknya juga dorong menjadi tenun yang modern yang harganya terjangkau, tidak
terlalu tebal tetapi motif yang manis sehingga di pasaran itu harganya bisa
lebih murah dan lebih bersaing.
Politisi Partai PDI-P ini juga
menegaskan bahwa tujuan utamanya itu satu, bagaimana mengeluarkan Maluku dari
kemiskinan, meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, mensejahterakan, menciptakan
lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran.
“Nah, kalau ini telah
menjadi gerakan sosial antara semua pihak stakeholder, kami dari DPR RI dan
disamakan dengan program-program dari Kementerian ditambah dukungan pihak PLN
(stok energinya) maka lebih permudah dalam berusaha,” pintahnya.
Mercy berpesan agar ilmu yang
diberikan melalui kerjasama dengan Kementerian Perindustrian ini bisa berguna
dan pada akhirnya ada wirausaha wirausaha baru yang tumbuh.
“Mereka juga dibekali dengan
sosialisasi perizinan dari PTSP dengan materi kewirausahaan dari para
profesional sehingga diharapkan setelah ini ada wirausaha wirausaha baru yang
tumbuh. Hal ini mengenai pengembangan IKM di Kabupaten Kepulauan Aru bahkan seantero
Maluku,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Johan saat
membuka kegiatan menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas bagi wirausaha baru
industri kecil menengah UKM menjadi salah satu agenda pemerintah dalam rangka
pemenuhan dan pengembangan basis industri kecil menengah.
Hal ini diamanatkan diamanatkan
jelas dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2020-2024 (RPJM 2020-2024).
βDan untuk menjalankan agenda
tersebut dibutuhkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dunia usaha sektor swasta maupun masyarakat,” tandasnya.
(dp-31)