Proyek Pembangunan talud penahan badan jalan Mangga Dua – Mahia yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon terindikasi sejumlah kejanggalan.
![]() |
Papan Proyek Talud Mangga Dua (foto Arche) |
Pasalnya, karena proyek yang dianggarkan sebesar Rp.1.470.833.000 di tahun 2013,- lalu masih terbengkalai. Namun, anehnya, di tahun 2014 Dinas PU Kota kembali tenderkan pekerjaan lanjutan senilai Rp.1.056.278.410,- dan hal inilah yang dinilai janggal.
Pasca pemberitaan terkait terbengkalainya proyek dimaksud melalui Dharapos.com, pekan kemarin, Kepala Bidang Bina Marga PU Kota Ambon, Roby Sapulette yang berkali-kali hendak dikonfirmasi media ini sengaja mengelak dan menghindar untuk dikonfirmasi. Yang bersangkutan malah menyampaikan klarifikasinya pada media online Tribun-Maluku.com.
Dalam klarifikasinya, Sapulette mengatakan bahwa anggaran proyek pada tahun 2013 tersebut baru dicairkan dana sebanyak 30 % dari totak nilai Rp. 1.470.833.000,- kepada CV. Dwi Indah selaku pelaksana lapangan sementara sisanya diluncurkan untuk tahun 2014.
“Yang janggal pada keterangan Sapulete, karena yang ditenderkan pada LPSE Kota Ambon hanya senilai Rp.1.056.278.410,- namun dirinya mengatakan tahap kedua akan di lelang dengan nilai proyek sebesar Rp 2,5 milyar,” heran salah satu sumber yang enggan namanya dimuat, ketika diminta komentarnya terkait keterangan Sapulette.
Sementara, lanjut dia, dana sisa di tahun 2013 masih ada 70 % dan seharusnya CV. Dwi Indah masih harus melanjutkan pekerjaan sesuai dengan anggaran sisa pada tahun itu.
“Inilah yang aneh dan janggal karena dikatakan saat ini proses tender sementara berjalan. Kenapa PU kembali anggarkan proyek di tahun 2014 sementara anggaran sisa masih ada,” tegas sumber.
Dirinya menduga, potensi penyelewengan anggaran dalam proyek tersebut sangatlah kuat indikasinya. Maka patut dicurigai ada indikasi masalah dengan proyek yang dianggarkan berulang-ulang tersebut.
![]() |
Talud Penahan Jalan Mangga Dua (foto Arche) |
Pantauan media ini, Senin (4/8), proyek tersebut terlihat tidak maju dan tidak mundur, dan terlihat juga telah terjadi kerusakan dimana ada bagian talud yang patah serta penggalian slof beton juga diduga tidak sesuai bestek.
Padahal kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut adalah salah satu kontraktor ternama di kota Ambon, namun anehnya proyek tersebut tidak mampu untuk diselesaikan.
Sebelumnya, salah satu warga masyarakat di sekitar proyek juga mengeluh dengan proyek tersebut, karena sampai saat ini proyek tersebut terbengkalai.
Sementara itu, Kadis Pu Kota Ambon, Bruri Nanulaita dan Kepala Bidang Bina Marga PU Kota Ambon Roby Sapulette ketika di konfirmasi Dharapos.com melalui telepon seluler maupun pesan singkat sampai berita ini dimuat, tidak meresponsnya bahkan terkesan menghindar. (dp.25)