Ekonomi dan Bisnis

Di Maluku, MTB Terbanyak Miliki UKM

41
×

Di Maluku, MTB Terbanyak Miliki UKM

Sebarkan artikel ini
Ahdar Sopalatu2
Kepala Dinsosnakertrans Maluku Drs. Ahdar Sopalatu

Ambon, Dharapos.com
Keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Provinsi Maluku hingga saat ini diketahui terbanyak ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Fakta tersebut sesuai dengan data yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku.

Kepala Disnakertrans Provinsi Maluku, Ahdar Sopalatu, saat dikonfirmasi mengakui jika merujuk pada perkembangan UKM yang dikaitkan dengan peluang-peluang usaha maka mestinya UKM lebih banyak berada di Kota Ambon.

“Tapi kenyataannya, sesuai dengan data yang kami miliki, UKM yang ada lebih banyak di MTB baru kemudian menyusul Kota Ambon dan Maluku Tenggara,” rincinya usai penyerahan penghargaan Siddha Karya kepada 6 pengusaha bertempat di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Kamis (5/1).

Menurut Ahdar, pihaknya akan memberikan penguatan untuk kelembagaan seperti pendidikan, latihan dan sebagainya, terutama terhadap berbagai permasalahan seperti soal produk akuntansi karena dilihat dari kesempatan bersaing yang cukup banyak.

“Kota Ambon memiliki tingkat kemiskinan yang rendah, tetapi jumlah koperasi cukup besar,” akuinya.

Ke depan, perhatian pihaknya akan diarahkan ke MTB karena dirasakan adanya perkembangan yang menggembirakan.

”Koperasi ujung tombaknya adalah usaha mikro yang tidak mengabaikan peran badan usaha tersebut,” sambung Ahdar.

Begitu pula terkait berbagai kendala yang dihadapi seperti masalah anggaran, komunikasi, transportasi hingga kepada hal-hal yang berkaitan dengan promosi, pihaknya akan mengoptimalkannya pada unit terpadu guna mendukung perkembangan UKM yang lebih lagi.

Sebelumnya, sebanyak 6 perusahaan di Provinsi Maluku berhasil memperoleh penghargaan Siddha Karya.

Penghargaan ini merupakan bagian dari kegiatan nasional yang diakomodir oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang diadakan setiap 2 tahun sekali yang mendasarkan penilaian kerja dalam mengembangkan dan menerapkan konsep produktivitas.

Adapun 6 perusahaan tersebut masing-masing, dengan kualifikasi menengah yaitu FA. Sarinda, CV Nacha, dan Super Initi Perkasa. Sedangkan perusahaan dengan kualifikasi kecil masing-masing KLP Hunilai, UKM Makmur Jaya, dan CV Breaven.

Penghargaan tersebut di berikan oleh Wagub, Dr. Zeth Sahuburua mewakili Gubernur Maluku, bertempat di lantai 7 kantor Gubernur setempat, Kamis (5/1).

Dalam sambutannya, Wagub mengatakan betapa pentingnya kualitas SDM bagi peningkatan usaha karena tanpa SDM yang kompeten maka hasil baik yang diharapkan tidak akan tercapai.

Menurutnya, ke depan dengan adanya MEA dan dibukanya Blok  Masela, maka masyarakat  Maluku harus berbenah dan meninggalkan cara lama jika tidak mau menjadi penonton di negeri sendiri karena adanya persaingan yang sangat kompetitif.

Dalam kesempatan itu juga, Wagub mengapresiasi kinerja Dinsosnakertrans Provinsi Maluku.

Ia berharap ke depannya, semua perusahaan milik swasta maupun perusahaan milik daerah bahkan negara juga dapat diikutsertakan dalam ajang yang sama guna peningkatan kualitas dalam usaha.


(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *