Daerah

Duta Parenting Maluku Launching Pojok Peduli TBC-Stunting Mandiri di Negeri Laha

6
×

Duta Parenting Maluku Launching Pojok Peduli TBC-Stunting Mandiri di Negeri Laha

Sebarkan artikel ini

Widya Pojok Peduli TBC Stunting Mandiri Laha


Ambon, Dharapos.com
– Balai Kesehatan Paru Masyarakat
Provinsi Maluku menginisiasi Pojok Peduli TBC-Stunting Mandiri, di Negeri Laha,
Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Peresmian dilakukan langsung oleh Duta Perangi Stunting
Provinsi Maluku yang juga sebagai Ketua TP-PKK setempat Widya Pratiwi Murad,
Senin (3/4/2023).

Hadir mewakili Gubernur Murad Ismail pada kesempatan itu
Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie, Forkopimda Provinsi Maluku, Penjabat Wali Kota
dan Ketua TP-PKK Kota Ambon, Forkopimda Kota Ambon, pimpinan OPD lingkup
Provinsi Maluku dan Kota Ambon.

Kemudian, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Maluku,
Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat Provinsi Maluku, Kepala Pemerintahan
Negeri Laha, Camat Se-Kota Ambon, Kader peduli TBC-Stunting mandiri Negeri
laha, serta pihak terkait lainnya.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutannya,
menjelaskan bahwa dari Indeks Pembangunan, dalam penanganan stunting dan TBC,
negeri Laha termasuk dalam salah satu lokus karena angka prevalensinya yang
masih tinggi.

“Berdasarkan data penanganan TBC menunjukan jumlah kasus TBC
dalam 3 tahun terakhir cenderung meningkat, dimana pada Tahun 2020 ada 716
penderita, tahun 2021 ada 961 penderita, dan tahun 2022 sebanyak 1.296
penderita. Angka ini menunjukan bahwa tingkat penularan TBC bagi masyarakat di
Kota Ambon, masih cukup tinggi, oleh karena itu kita harus terus berupaya dan
bekerja lebih keras dan cerdas, guna menekan angka kesakitan dan kematian
akibat TBC, agar Kota Ambon dapat mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030
yang akan datang.” Jelasnya.

Ia juga mengatakan, prevalensi stunting pada tahun 2024
ditargetkan ada pada angka 14%, dimana berdasarkan hasil Surveri Status Gizi
Indonesia, menunjukan prevalensi stunting di Kota Ambon tahun 2021 menunjukan
angka 28,1% dan mengalami penurunan menjadi 21,1% di tahun 2022.

“Dalam rangka itu pembentukan desa Peduli TBC-Stunting
Mandiri ini, diharapkan menjadi solusi dan motivasi untuk meningkatkan
kolaborasi dalam penyelesaian masalah Kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Wattimena mengatakan, Desa Peduli TBC-Stunting Mandiri, ini
merupakan desa yang pemerintah dan penduduknya memiliki kesiapan dan kemampuan,
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan dalam menangani
penyakit TBC dan penanganan stunting secara mandiri di wilayahnya.

“Motor penggerak program ini adalah kader yang dilatih
dengan pengetahuan mengenai TBC dan stunting untuk nantinya bertugas pada pojok
peduli TBC dan stunting di desa, sehingga masyarakat yang datang untuk
mendapatkan pelayanan di kantor desa wajib mendapat informasi dan edukasi
mengenai TBC dan stunting,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, Pemerintah Kota Ambon dan masyarakat,
turut menyambut dengan gembira dan berterima kasih dengan adanya pembentukan
desa peduli TBC-stunting di Negeri Laha yang diprakarsai oleh Pemerintah
Provinsi Maluku.

“Secara khusus pemerintah Kota Ambon dan masyarakat,
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur
Maluku dan Ketua TP-PKK Provinsi Maluku yang terus memberikan dukungan,
perhatian, dan kepedulian bagi Pemerintah dan warga Kota Ambon. Menurut kami
apa yang dilakukan selama ini, dari Bapak Gubernur dan Ibu Widya layak untuk
menjadi contoh dan teladan kami, karena Bapak dan Ibu begitu memberikan
perhatian bagi kami di Kota Ambon.” Tutupnya.

Sementara itu selaku Duta Parenting Provinsi Maluku dan
Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini,
sebagai upaya bersama untuk menurunkan angka pasien TBC dan prevalensi stunting
di Provinsi Maluku.

“TBC dan stunting masih menjadi masalah serius yang perlu
penanganan intensif dan komprehensif. TBC dan stunting adalah dua masalah yang
saling berhubungan sertta memiliki timbal balik, karena ciri-ciri anak TBC dan
stunting hampir sama, dimana berat badan tidak sesuai dengan usia, batuk
terus-terusan, dan demam. Saya sangat peduli dengan stunting karena kita harus
mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas, yang mampu bersaing di
tingkat nasional maupun internasional.” Ungkapnyaa.

Widya menegaskan ini adalah tanggung jawab bersama terhadap
anak-anak di negeri raja-raja ini.

“Kalau bukan kita sekarang yang peduli, lalu siapa lagi,
kalau bukan sekarang kapan lagi. Ini perlunya Baku Gandeng antara Pemerintah
Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, dan TP PKK. Mudah-mudahan dengan
kegiatan ini, masyarakat di Negeri Laha bisa peduli akan keberadaaan anak-anak
di sini khususnya yang terkena TBC dan stunting.” Tambahnya.

Ina Latu Maluku itu juga, mengatakan dari data WHO tahun
2022 Indonesia Kembali menduduki peringkat kedua di dunia setelah India dalam
Kasus TBC, di mana Provinsi Maluku sebanyak 48,5% menjadi urutan ke-18 di
Indonesia, dari 34 provinsi, dan Kota ambon menjadi peringkat ke-3 dari 11
kabupaten kota dengan presentasi 59,6%.

“Dalam rangka percepatan penanganan TBC dan stunting, peran
pemangku kebijakan lintas sektor sangat penting guna mengsinergikan upaya-upaya
yang mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan penurunan prevalensi
stunting menjadi 14% di Tahun 2024, yang diharapkan pada tahun 2024 nanti
maluku bisa mencapai angka 20%. Mudah-mudahan masyarakat yang ada di negeri
laha bisa peduli dengan stunting sehingga kita sama-sama bisa tangani stunting
dan TBC di kota Ambon.” Ujar Widya.

Widya juga megatakan Hari TBC sedunia yang diperingati
setiap 24 Maret, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak
membahayakan dari penyakit ini, untuk itu ia berharap momentum ini, dapat
membentuk kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap penyakit TBC sehingga
angka penularan dan kematiannya bisa ditekan.

Sementara itu sambutan Gubernur Maluku yang dibacakan Sekda
Provinsi Maluku Sadali Le, menyampaikan atasnama Pemerintah Daerah Provinsi
Maluku, ia memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pojok Peduli
TBC-Stunting Mandiri di Negeri Laha ini, dapat menambah pemahaman masyarakat
tentang pencegahan serta penanggulangan TBC dan stunting.

“Launching ini merupakan Langkah strategis untuk penurunan
angka stunting dan pasien TBC di daerah ini sekaligus mendukung program
pemerintah dalam eliminasi TBC tahun 2030, oleh karena itu saya mengharapkan
masyarakat ikut berperan aktif untuk memutuskan mata rantai penularan TBC serta
perbaikan gizi guna menurunkan angka prevalensi pasien TBC, dan stunting di
Provinsi Maluku.” Ujar Gubernur.

Pada sambutannya, Gubernur menyampaikan ,terimakasih kepada
seluruh pemangku kepentingan yang telah berupaya keras untuk mewujudkan
peningkatan derajat Kesehatan masyarakat, termasuk penurunan angka pasien TBC
dan penderita stunting di Provinsi Maluku.

“Sinergitas dan kolaborasi harus terus ditingkatkan melalui
program dan kegiatan lintas sektor yang komperhensif, untuk mewujudkan misi
pembangunan Pemerintah Provinsi Maluku yakni Maluku yang terkelola secara
jujur, bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas
gugusan kepulauan,” pungkasnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *