![]() |
Kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku |
Ambon, Dharapos.com
Gubernur Ir. Said Assagaff tegaskan, 17 Maret nanti kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, sudah harus dibersihkan, baik itu dari puing-puing pertambangan maupun penambang, terutama penambang yang berasal dari luar Provinsi Maluku.
“Jadi 16 Maret kita lakukan sosialisasi dan 17 Maret dilakukan pembersihan dengan melakukan
pembongkaran tenda-tenda, dan penambang dari luar kabupaten maupun provinsi dipulangkan,” tegasnya dalam Rapat Kerja Pemerintah Provinsi Maluku, yang berlangsung di Desa Tumalehu Barat, Kecamatan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Rabu (15/3).
Menurut Gubernur, setelah dilakukan pembongkaran dan pemulangan para penambang, langsung akan didirikan posko pengamanan dengan personil terdiri dari unsur Satpol PP Provinsi Maluku, TNI dan Polri.
“Untuk anggaran pembersihan sampai pengamanan berasal dari Pemerintah Provinsi,” tandasnya.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk “Seribu Pulau ” ini menegaskan, pihaknya tidak pernah kompromi dengan penggunaan mercuri.
Penegasan tersebut bukan hanya di Gunung Botak, tetapi juga beberapa daerah lainnya seperti di Desa Iha dan Luhu di Kabupaten SBB, yang memiliki pertambangan sinabar yang berpotensi menghasilkan sianida.
Upaya tersebut, lanjut dia, menunjukkan keseriusan dan ketegasan Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengatasi persoalan pertambangan emas Gunung Botak yang dinilainya sampai saat ini belum maksimal.
Pasalnya sudah beberapa kali dilakukan penutupan, namun masih ada penambang yang melakukan aktivitas pertambangan.
(*)